Senin, 24 Oktober 2011

Kehamilan dengan obesitas

Anda tergolong obesitas bila memiliki kelebihan berat badan 30% dari berat normal, sesuai tinggi badan. Panduan yang dikenal sebagai IMT (Indeks Massa Tubuh/Body Mass Index) adalah, berat badan (dalam kilogram/kg) dibagi tinggi badan (dalam meter dikuadratkan/m²).
  • Bila IMT Anda antara 18,5-25, berat badan Anda tergolong normal.
  • Bila IMT Anda antara 25-28,9, artinya kelebihan berat badan (kegemukan).
  • Bila IMT Anda di atas 30, Anda tergolong obesitas.
  • Bagi Anda yang extra large, jaga agar kenaikan berat badan selama masa kehamilan hanya berkisar 6-11 kg saja.
Anda yang mengawali kehamilan dengan berat badan berlebih perlu hati-hati agar pertambahan bobot tidak melonjak tajam. Terlalu banyak risiko bila Anda dengan berat badan “ berlimpah.”

Sejak tahun 2000, ibu hamil yang obesitas di Amerika Serikat meningkat 30% setiap tahun. Di Indonesia, tidak ada data yang pasti, tapi kenyatannya, ibu hamil dengan obesitas cukup banyak.
Lemak. Inilah zat gizi yang perlu Anda batasi. Sedangkan karbohidrat dan protein dibutuhkan janin sebagai sumber energi dalam proses perkembangan di awal kehidupannya. Maka kalu Anda ingin menguranginya, Anda harus benar-benar cermat. Konsumsi zat gizi lain seperti vitamin dan mineral, tak perlu Anda kurangi, bahkan pada tahap-tahap terntentu perlu ditambah demi kesehatan janin.

Fakta:
  • Wanita hamil obesitas menjalani kehamilan lebih lama, berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan serta persalinan, melahirkan bayi meninggal (still birth), menderita diabetes gestasional, dan melahirkan secara Caesar.
  • Wanita hamil obesitas bersisiko melahirkan bayi dengan 1-2 jenis kelainan atau cacat bawaan.
  • Wanita hamil dengan obesitas berisiko 2 kali lipat melahirkan bayi dengan kelainan bawaan tabung saraf pusat.
 
Lauise Chang, MD dari New York Medical College menyebut sejumlah risiko pada ibu hamil obesitas dan janinya.
 
Risiko pada ibu.
  • Preeklampsia. Kaki bengkak dan terjadi penimbunan cairan tubuh. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal.
  • Diabetes gestasional, yang hanya terjadi selama hamil, lonjakan berat badan janin jadi sulit dilahirkan.
  • Operasi Caesar. Sebagai satu-satunya pilihan bersalin. Sebab, ibu hamil dengan berat 95 kg akan sulit bersalin alami, dan banyak risiko komplikasi yang dapat terjadi.
  • Infeksi pasca persalinan meningkat, karena proses persalinan biasanya sulit dan lama.
Risiko pada bayi.
  • Maskrosomia atau kelebihan berat badan. Ukuran janin yang terlalu besar (lebar bahu lebih besar dari diameter kepala) menyulitkan proses lahir dan meningkatkan komplikasi persalinan.
  • Kelainan tabung saraf pusat (spina bifida), dapat dideteksi pada wal kehamilan, pad aibu hamil yang obesitas, timbunan lemak di perut menyulitkan proses deteksi.
  • Obesitas pada bayi. Sekitar 30% bayi yang lahir obesitas terlahir dari ibu yang obesitas. Gejala obesitas pada bayi ini sudah terlihat sebelum ia mencapai 4 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar