Rabu, 14 Maret 2012

5 Jenis Gangguan Menstruasi/Haid

Perempuan dapat memiliki berbagai masalah dengan menstruasi/haid mereka. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan.
Pola haid boleh saja tidak teratur, tetapi jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari maka Anda harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya.

1. Amenore

Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).
Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan. Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas  gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.

2. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan:
  • Payudara menjadi lembut dan bengkak
  • Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
  • Tidak tertarik seks (libido menurun)
  • Jerawat berkala
  • Perut kembung atau kram
  • Sakit kepala atau sakit persendian
  • Sulit tidur
  • Sulit buang air besar (BAB)

3. Dismenore

Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang nyeri/anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit.
Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit tertentu.

4. Menoragia

Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah.
Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.

5. Perdarahan Abnormal

Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi ) antara lain:
  • Pendarahan di antara periode menstruasi
  • Pendarahan setelah berhubungan seks
  • Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan  banyak hal. Dokter Anda mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Baik pada remaja maupun wanita menjelang menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.

Saat Menstruasi Juga Bisa Menyebabkan Kehamilan

Hamil saat menstruasi bisa terjadi meskipun kemungkinannya sangat kecil. Wanita yang hamil saat menstruasi rata-rata adalah wanita yang memiliki siklus menstruasi yang sangat singkat, artinya waktu saat hari pertama haid datang sampai hari pertama di periode berikutnya sangat berdekatan. Hal ini menyebabkan waktu terjadinya ovulasi sangat dekat dengan waktu dimulainya periode menstruasi.

Setiap siklus menstruasi, ovarium wanita akan melepaskan sel telur, proses ini disebut ovulasi. Umumnya, ovulasi terjadi pada sekitar 14 hari sebelum dimulainya siklus menstruasi bulanan. Bahkan pada wanita dengan siklus mens yang teratur, waktu dan durasi ovulasi bisa berubah-ubah setiap bulannya. Kadang ada wanita yang tidak mengalami ovulasi sama sekali tapi masih mengalami perdarahan.

Setelah ovulasi, sel telur akan bergerak menuju rahim melalui saluran tuba fallopi. Jika di rahim ada sperma yang tersedia maka proses pembuahan pun terjadi. Sebuah telur yang tidak dibuahi dapat hidup selama sekitar 24 jam dan jika selama durasi tersebut tidak dibuahi maka akan dikeluarkan selama periode menstruasi berikutnya, bersama dengan lapisan rahim.

Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang sangat singkat maka dia bisa berovulasi hanya beberapa hari setelah mengalami menstruasi. Dan mengingat sperma bisa bertahan hidup dalam rahim selama 3 hari maka secara teoritis sperma dapat membuahi sel telur saat periode menstruasi terjadi.

Karena tingkat stes yang tinggi, seorang wanita yang sedang ovulasi bisa mengalami perdarahan vagina yang kadang karena tidak tahu dianggap sebagai darah haid. Faktor lain yang dapat menyebabkan perdarahan vagina adalah malnutrisi atau trauma pada leher rahim.

Pada beberapa wanita, ovulasi sebenarnya dapat terjadi sebelum menstruasi berhenti atau beberapa hari setelah menstruasi selesai. Dalam kedua kasus ini, berhubungan seks saat sedang menstruasi dapat menyebabkan kehamilan.

Selain perdarahan vagina yang bukan darah haid, kemampuan sperma untuk bertahan hidup dalam tubuh vagina juga menjadi alasan lain mengapa wanita bisa hamil ketika mengalami menstruasi. Dalam kondisi normal, sperma dapat bertahan hidup selama rata-rata 2-3 hari dalam tubuh wanita. Pada konsisi yang sangat ideal, sperma bahkan bisa bertahan selama 5 hari.

Jadi jika dalam periode menstruasi wanita, ada sperma yang tersimpan dalam rahim menunggu sel telur maka pembuahan dapat terjadi. Kehamilan seperti ini bisa terjadi jika hubungan seks dilakukan baru saja sebelum atau sesudah ovulasi.

Jika anda melakukan hubungan seks saat menstruasi dan tidak menggunakan kondom maka langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan tes kehamilan. Alat tes kehamilan bisa dibeli di supermarket atau apotik dengan harga yang cukup murah. Dalam beberapa menit anda bisa mengetahui apakah anda hamil atau tidak. Jika hasil tes menunjukkan negatif tetapi anda merasakan ciri-ciri orang hamil maka sebaiknya lakukan pemeriksaan yang lebih detail di laboratorium

Rabu, 01 Februari 2012

Pengalaman : Ganti Dokter Kandungan

 Jadi inget, kira-kira hampir 2 thn lalu...waktu awal kali hamil, aku ganti dokter kandungan 5 kali. maklum, awal hamil ngga tau mana dokter yang bagus, yang cocok & sreg. Cocok buat orang lain belum tentu cocok buat kita...jadi yaa jodoh-jodohan deh.

Pertama kali waktu tau hasil test + langsung ke RS YPK, tanya ke bagian pendaftaran dirujuk ke satu dokter...udah tua, dari nama & penampilan sepertinya keturunan Cina. Dengan sabarnya dia nanya kenapa dateng, mau periksa apa trus dengerin penjelasanku yang agak deg-degan sampe gemeteran ngomongnya...hihihihi klo inget malu juga yach...soalnya ngga didampingin suami (lagi keluar kota) jadi sendirian aja periksanya, pas jam istirahat kantor..hehehe...Terutama sih, karena pas banget lagi batuk yang parah banget. Takut aja, klo batuk ngefek ke perut trus kenapa2..hehehe...

Saat itu dicek transV, karena belum telat sudah tau positif jadi cuma lewat transV bisa keliatan jelas, klo lewat USG perut ngga keliatan apa2. Ngga lama setelah dicek pak Dokternya langsung ke meja trus ngetik pake mesin ketik...hihihihi...jadul ya?? Lalu ngejelasin deh...bu karena blum telat jadi blum keliatan jelas, tapi udah ada penebalan dinding rahimnya, selamat ya Bu..berdoa ya bu mudah2an gpp...2 minggu lagi balik ke sini biar di cek lagi perkembangannya. Dikasih obat penguat kandungan, obat herbal batuk & vitamin...okeee sejauh ini mulus2 ajah...

Tiga hari kemudian, suami pulang dari luar kota, test masih positif. Suami penasaran ngajak ke dokter tapi mau cari dokter lain yang dekat rumah. Putusan jatuh ke RS Harapan Bunda. Pilih dokter rekomendasi kakak katanya bagus waktu nanganin kehamilannya yang bermasalah yaitu hamil dengan myom. Pas daftar aman....waktu ditimbang & tensi di suster di data kapan tgl HPHT (hari pertama haid terakhir) susternya kaget & heran gitu & langsung bilang 'wah Bu, yakin nih hamil...berarti Ibu belum telat dong kan tgl mens berikutnya belum lewat...ini sih ngga hamil Bu' uugghhhh sebellll banget denger komentarnya. Oke lah misalnya masih blum pasti hamil tapi jangan men-judge seperti itu dong...ngga tau apa ya betapa besar rasa berharapku agar bisa cepat hamil...

Tunggu dipanggil kami berusaha tenang...dan saat masuk ke ruang dokter kami berharap sekali Pak Dokternya bisa lebih bersahabat dalam berkomentar. Kami lihat Pak Dokter lagi lihat catatan suster..jantung berasa seperti gedebak gedebuk harap-harap cemas....kemudian dokter melihat kami dan bicara 'Ibu yakin hamil? Ini belum telat berarti blum hamil'...Gubrakkkkkk wajah aku & suami langsung pucat...Dokter kembali bicara 'darimana ibu yakin udah hamil'....'hasil testpack saya positif dan itu udah 3x test dengan sensitif'   Kata Dokter 'tapi itu ngga menjamin ibu hamil lohh' Aku dan suami saling pandang, dan suami bilang klo sebelumnya kami sudah periksa ke dokter kandungan dan hasilnya dinyatakan positif. Akhirnya si Dokter mau juga periksa lagi2 lewat transV...katanya 'iya sih Bu, ini udah terlihat ada penebalan dinding rahim, tapi tetep aja itu ngga jamin Ibu udah hamil' Kami selanjutnya diminta balik 2 minggu lagi. Putusan kami....ngga akan balik lagi ke dokter tsb!!! Lebih baik kami cari alternatif dokter lainnya...

SEminggu kemudian, tgl seharusnya mens lewat...hasil test tetep positif, alhamdulillah...amannn...Lanjut coba cari dokter lain. Kali ini kami coba di RS dekat kantor yaitu RS Bunda. Dapet dokter dari bagian administrasi...dapet penjelasan dari susternya, tanya2 dikit. Suasananya hangat, bersahabat, dan sangat welcome...beda jauh dengan pelayanan RS sebelumnya. Seperti biasa ditimbang diukur tensinya dan dipanggil...kami pasien terakhir, dokternya tadinya udah mau pulang tapi oleh suster dicegat karena kami datang. Di dalam oleh dokter ditanya HPHT, udah ngapain aja, dijelasin udah sempet periksa ke dokter sebelumnya...trus karena udah lewat tgl mens jadi USG nya udah bisa lewat perut. Diliat, gambar apa sih ngga jelas...gelap, ada lingkaran lebih hitam warnanya....oleh dokternya dijelasin 'Bu ini kantong kehamilannya udah ada ya...nih yg bentuknya seperti ini...dan ini ada gumpalan kecil di tengah2nya...selamat ya Bu' dan kami dapat penjelasan lengkap banget seputar kehamilan...alhamdulillah dapet dokter yang baik dan pelayanan RS yang baik.

Tapi lagi-lagi kami berpikir...udah dapet dokter yang klop. masalahnya jarak RS tsb jauh sekali dari rumah. Klo mendekati hari lahir nanti gimana ya, klo ada kondisi mendadak?? Mau g mau akhirnya kami mulai mencari alternatif lain dokter untuk kontrol rutin...dan pilihan jatuh ke RS Permata Cibubur. Ada juga RS Haji tapi ke sana harus macet dulu, sementara ke RS Permata Cibubur bebas macet, jalan cepet dari rumah cuma butuh paling lama 20 menit. 

Pilihan RS sudah beres, selanjutnya pilihan dokter...kami memutuskan ngga mau dokter yang cuma numpang praktek / dokter tidak tetap. Dokter tidak tetap apakah jangka panjang? Klo pindah? Klo ada kondisi darurat bagaimana? Pilihan kami jatuh ke dokter tetap RS tsb..tanya bagian pendaftaran dirujuk ke salah satu dokter, ternyata prakteknya tiap hari...bagus lah. Pertama ketemu, agak diam tapi oke...sekali dua kami tanya jawabannya oke, penjelasan oke. Cuma berhubung kami selalu cari informasi lewat milis, internet, pengalaman ibu2 lain jadinya kami jarang bertanya atau bertanya untuk make sure aja. Dokternya pun seneng banget dapet pasien ngga cerewet spt kita. Beliau menjelaskan kondisi kehamilan ku yang termasuk berisiko, menjelaskan sampai kemungkinan caesar.

Alhamdulillah, semua penjelasan dokter tsb selalu memuaskan kami. Bahkan bayi kami terlilit tali pusat pun diberitahu, dijelaskan melalui USG, dijelaskan aliran darahnya masih lancar krn warna USGnya masih biru...ikatan ngga terlalu kencang, masih aman. Belakangan kami tau ternyata dokter tsb adalah direktur di RS tsb...pantes saja susternya cepet banget pelayanannya...hehehehe

Lucunya pernah sekali waktu mau cari second opinion di usia kehamilan 7 bulan...kami ke RS YPK dengan dokter berbeda, dokter hasil browsing di milis yang kata banyak ibu-ibu top banget deh. Kami coba ke sana. Pas pertama dateng ditanya 'kenapa nih kesini, udah usia kandungan berapa bln, sebelumnya periksa dimana' alasan kami perut suka tegang jadi takut kenapa-kenapa kami cek ke RS terdekat dari rumah mertua aja di RS YPK ini....waktu tau sebelumnya kami kontrol di RS Permata Cibubur, ditanya dokternya siapa...waktu kami sebutkan ehhhh dia bilang kenal baik dengan dokter tsb...oalahhhh.....dan si dokter periksanya jadi asal deh...hiksss...

Pernah juga, dokter langganan ngga ada, karena udah terlanjur dateng kami pilih dokter lain. Oleh dokter pengganti ditanya biasa periksa dengan siapa...kami jawab ehhh pak dokternya kenal, katanya itu rekan penggantinya dan dokter tandomnya klo cuti....oalahhhh....Akhirnya kami mantap dengan dokter langganan kontrol kami, ngga diragukan lagi kualitasnya....Sampai lahiran terbukti dokter tsb sangat sigap mengambil keputusan terbaik buat bayi kami dan ibunya...

-----------------------------------------------------------------------------

Kapan perlu beralih mencari dokter kandungan lain? Cermati beberapa alasan, lalu carilah yang sesuai kebutuhan, kondisi dan harapan Anda sebagai calon ibu.

Karena ingin kondisi kehamilan yang selalu sehat, Anda rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan berharap memperoleh jawaban memuaskan. Tapi jika harapan ini meleset, mungkin Anda perlu mempertimbangkan ganti dokter kandungan yang lain. Berikut beberapa pertimbangannya
Hilang kepercayaan. Menurut dr. Anne E.Garret, pendiri The Pre-eclampsia Foundation di Washington, AS, selama hamil, yang Anda butuhkan adalah dokter yang profesionald an cermat mengambil tindakan untuk menyelamatkan jiwa Anda serta janin Anda.

"Lampu merah" bila dokter kandungan:
  • Tidak mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia atau masalah kehamilan lain
  • Terkesan kurang atau bahkan tidak mengikuti perkembangan metoda serta hasil riset terkini tentang masalah kehamilan yang Anda hadapi.
  • Komunikasi tidak nyambung. Dokter kandungan yang "baik"menurut dr. Jill Powel dari Saint Louis University School of Medicine, Missouri (AS) adalah dengan senang hati meluangkan waktu untuk memberi penjelasan yang dibutuhkan pasien.
  • Kurang memberi waktu dan kesempatan kepada Anda untuk berbincang, berdiskusi, serta menjelaskan keadaan kandungan Anda berdasarkan hasil pemeriksaanya
  • Tidak mengacuhkan, tidak menjawab atau bersikap seolah-olah tidak mendengar pertanyaan yang Anda ajukan kepadanya
  • Memaksa. Jika kehamilan Anda sehat dan tidak ada faktor penyulit persalinan, menurut Dr. Stephanie L. Nicholas dari Mogge Women's Hospital, University of Pittsburg Medical Center (AS), Anda sangat boleh memilih jenis persalinan bahkan jenis pembiusan nanti.
  • Tidak mendukung proses persalinan alami yang Anda jalani. Atau sangat menyarankan Anda melakukan persalinan caesar tanpa alasan kuat
  • Segera mengalihkan topik pembicaraan ketika Anda mengajukan pertanyaan atau keinginan tentang jenis pembiusan saat persalinan serta fasilitas rooming-in yang kebetulan tidak terdapat di rumah sakit tempat dokter tersebut berpraktik.

Ciri-ciri Dokter Kandungan Ideal

Saat memilih dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan (Obstetrics & Gynecology), kenyamanan selalu menjadi prioritas. Namun, kenyamanan itu juga harus dibarengi dengan kredibilitas yang baik demi kesehatan dan keselamatan bunda dan bayinya. Bila kurang jeli, kenyamanan dan kesehatan Anda serta janin bisa terganggu.
  • Membuat Anda merasa nyaman.
  • Bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan Anda secara tuntas. Dia menghargai semua pertanyaan Anda, baik yang ringan maupun yang berat.
  • Tidak membuat Anda merasa terburu-buru saat berkonsultasi dengannya.
  • Tidak membuat Anda menunggunya lebih dari 30 menit setelah membuat janji dengan Anda, kecuali dia harus mengatasi kondisi gawat darurat.
  • Memberi nasihat tanpa ada kesan menghakimi atau memerintah.
  • Selalu memberi penjelasan atas semua tindakan yang akan dia lakukan.
  • Mengingatkan Anda sebelumnya bila ada prosedur atau tindakan yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
  • Menjelaskan risiko dan manfaat dari setiap tes atau prosedur sampai Anda memahaminya.
  • Memahami kondisi kesehatan Anda, termasuk yang terkait etnis dan riwayat kesehatan keluarga.  
  • Menghormati kepercayaan atau agama yang Anda anut.
  • Merekomendasikan atau menyarankan Anda untuk pergi ke ahli lain bila kondisi Anda memerlukan penanganan yang di luar kemampuannya.
  • Berpraktek di suatu rumah sakit atau tempat bersalin lain yang membuat Anda merasa nyaman, termasuk jaraknya dari tempat tinggal Anda dan tawaran pilihan pereda nyeri serta fasilitas lain yang sesuai harapan Anda.

sumber : ayahbunda

Kamis, 26 Januari 2012

Batita Sulit Makan : Kalau Nggak Disembur, ya Diemut


Acara memberi makan bayi jadi mengesalkan karena belakangan ini Si Kecil malas-malasan menelan setiap
suapan. Kalau tidak disembur, ya diemut. Mengatasinya?

Menjelang genap satu tahun, Bobby punya "hobi" baru. Si Gembul yang tadinya doyan makan dan mudah sekali disuapi, kini sering memuntahkan setiap suapan dengan  jalan menyemburkan makanan dari dalam mulutnya. Ini hampir tiap hari terjadi, padahal ibunya sudah berusaha membangkitkan selera makan bayinya dengan  sajian bervariasi, lho.

"Lho, Bening anakku juga gitu. Cuma makanannya bukan disembur, tapi diemut. Jadi tetap saja makannya susah, dua jam baru habis semangkuk," keluh ibu muda lainnya, juga baru punya satu anak bayi.

Bagi ibu yang biasanya tidak punya masalah dalam memberi makan bayinya, saat anak punya kebiasaan baru, menyemburkan atau mengemut makanan, tentu membuat ibu cemas. Biasanya kehawatiran yang muncul adalah ketakutan nutrisi bayi tidak tercukupi. Habis, makanan susah masuknya...

Mekanisme Diet

Menurut Dr. Sri Enggar Sp. A (K) Spesialis Penyakit  dan Konsultan Masalah Anak, sesungguhnya ibu tidak
perlu terlalu khawatir menghadapi perilaku bayi seperti Bobby atau Bening. Katanya, hampir setiap bayi mengalami fase "sembur dan emut" seperti itu, kok.

Perilaku bayi memuntahkan atau menyemburkan makanan bukan karena bayi kehilangan selera makan. Yang lebih mungkin terjadi adalah bayi sedang menempatkan diri dalam diet pemeliharaan tubuh. "Karena, jika bayi makan seperti yang ia lakukan di usia kurang dari satu tahun pertama hidupnya, ia akan mengalami kenaikan berat badan dengan kecepatan sama. Jika ini terjadi, tidak lama lagi bayi Anda akan lebih mirip bola ketimbang bayi," ungkap Enggar, seraya tersenyum.

Sebagian besar bayi mengalami kenaikan Berat Badan (BB) tiga kali BB lahir ketika ia berusia satu tahun. Misal, jika saat lahir bayi ber-BB empat kilogram, maka di akhir usia setahun BB-nya mencapai duabelas kilogram (3 X 4 kilogram). Pada tahun kedua bayi hanya menambahkan kira-kira seperempat dari berat lahirnya. Jadi, bayi yang lahir dengan BB empat kilo, pada tahun kedua  hanya akan menambah BB-nya 1 kilogram (1/4 X 4 kilogram). Tak heran bila pertumbuhan BB bayi pada  tahun kedua lambat. "Jadi menurunnya selera makan bayi saat ini adalah cara tubuh bayi menjamin adanya penurunan kenaikan berat badan," ujar Enggar.

Nah, setiap bayi memiliki perilaku berbeda-beda dalam fase ini. Ada bayi yang sama sekali tak mau membuka mulutnya saat disuapi. Ada yang mau memasukan makanan ke dalam mulut tetapi memuntahkan/menyemburkanya kemudian - sebetulnya tidak semua makanan dimuntahkan, karena pasti ada yang masuk. Ada juga bayi yang berusaha mengurangi jatah makannya dengan mengemut makanan lama-lama di mulut, sampai ibu atau pengasuh bosan, sehingga bayi tidak perlu menghabiskan seluruh isi piring, sebab "menyerah" pada suapan kelima atau tujuh - "Yang penting sudah banyak yang masuk," alasan ibu.

"Semua harus dihadapi orangtua dengan sabar, dan tidak  perlu negative thinking atau sampai mencekoki bayi makanan segala, karena kalau itu yang terjadi malah tidak sehat karena dapat membuat bayi trauma," saran Enggar.

Selain faktor mekanisme diet, ada juga faktor lain yang dapat memicu perilaku bayi tersebut. Salah
satunya adalah bertambahnya minat bayi terhadap dunia di sekitarnya. Saat ini jadwal makan justru terasa
"sangat mengganggu" bayi, lantaran ia sebenarnya ingin terus bergerak, bukannya duduk manis untuk makan. Ada  begitu banyak hal yang dapat dilakukan dan dapat dilihat, sehingga jadwal makan hanyalah menyita waktu.

"Selain itu, di usia bayi menuju batita kemandirian bayi mulai tumbuh. Ini mempengaruhi reaksinya pada
makanan yang disantapnya. Bayi yang sedang dalam  proses berkembang menjadi batita memutuskan dialah
yang menjadi tuan di meja makan, bukan orangtua atau  pengasuhnya. Karena itu bayi mulai memilih makanan yang ingin dikonsumsi," tutur Enggar.

Dokter yang pratik di RSCM Jakarta ini melanjutkan, bisa saja kemarin bayi semangat manyantap bubur beras merah, tapi hari ini menolak mati-matian memakannya. Dalam keadaan ini sebaiknya orangtua mengikuti kemauan bayi dulu. Pastikan saja bayi mendapat makanan pengganti, misal, snacking bergizi dan susu. Toh, kebiasaan ini akan berlalu juga.

Atau Memang Ada Masalah?

Jika orangtua meragukan penolakan bayi terhadap  makanan karena sebab psikologis di atas, Enggar tidak  menyalahkan, memang ada juga kemungkinan bayi mengalami masalah atau gangguan fisik yang  mempengaruhi minat makan. "Yang paling sering terjadi adalah karena tumbuh gigi, " kata Enggar, terutama  saat gigi geraham bayi tumbuh menembus gusi.

Jika ini penyebabnya, kebiasaan bayi memuntahkan atau  menyembur makanan akan disertai mood mudah marah, suka menggigit jari, mulut mengeluarkan ludah berlebihan, kadang disertai demam. "Pertumbuhan ini memang membuat rasa tidak enak pada bayi sehingga ia menolak makan.

Sebaiknya periksakan kondisi ini pada dokter saat  imunisasi bayi," saran Enggar.

Bayi yang sedang tidak enak badan seperti batuk-pilek  juga bisanya melakukan aksi serupa. Sedang bila Anda  mengkhawatirkan sebab lain yang lebih serius, misal, bayi mengalami problem susah menelan, sebaiknya mintalah pemeriksaan pada dokter, meski Enggar menyatakan hal ini kecil kemungkinannya, terutama jika dulunya bayi tidak pernah berulah demikian. "Satu hal yang saya tekankan, orangtua jangan menjadi emosi mengahadapi ulah bayi ini. Bila Anda tetap ingin ada  makanan yang masuk ke mulut bayi lakukan trik-triknya. Jangan melakukan pemaksaan karena hanya akan menimbulkan problem makan yang kronis."

Trik Tangkal Sembur

Ganti makanannya
Beberapa makanan tampak dramatis saat disemburkan dari  mulut bayi, misal, bubur, sereal, yoghurt. Tapi coba ganti dengan makanan berbentuk irisan kasar khusus untuk tumbuh gigi, seperti irisan wortel, pisang, ubi  rebus, atau roti. Efek "seru" saat makanan disemburkan yang hilang, akan mengurangi setengah motivasi anak  menyemburkan makanan.

Beri kesempatan anak makan sendiri
Dengan makan sendiri anak akan terlalu sibuk untuk menyembur dan mengemut karena tugas barunya makan sendiri sangat menarik hatinya.

Biarkan Sendirian
Jika tidak ada "penonton" anak tidak akan mendapatkan kepuasan dari "pertunjukannya", dan akan merasa enggan meakukannya. Letakkan makanan di hadapannya, dan sibukkan diri Anda. Jika Anda mendengar suara semburannya, jangan menoleh.

Hentikan Acara Makan
Dengan wajah dingin, beri anak peringatan tegas, "Jangan menyemburkan makanan". Jika ia mengulang  perbuatannya, ulangi peringatan. Jika ia mengulang lagi hingga tiga kali, segera singkirkan makanan. Anak
akan segera mengetahui maksud Anda.

Sumber: Tabloid Ibu & Anak




















Rabu, 25 Januari 2012

Bayi susah makan

 haduhhh...si Abang lagi susah makan. Dikasih makanan mbah & tantenya langsung lidahnya melet & dikeluarkan, makanan jadi tumpah lagi deh...atau lain waktu si Abang menutup rapat mulutnya atau sendok digigitin...

klo diperhatiin, si Abang akan menutup rapat mulutnya klo lagi makan sambil maen trus punya keinginan mau menjamah suatu barang & ngga dikasih...maklum deh Abang lagi seneng2nya di titah, pegang sana pegang sini, emut sana emut sini...hebohhh dehhh...

terkadang nih, aku liat Abang mau buka mulutnya kalo bangun pagi, laper kali yaa....sekitar jam 3 - 1/2 4-an. Nah klo udah gitu biasanya aku ngajak maen sambil siapin buburnya, porsi kecil banget & dikit2 masukin mulutnya deh...alhamdulillah selalu berhasil masuk 4 - 5 suap sihh...hehehe...klo ngga mau, dipancing dengan barang / maenan, biasanya Abang akan buka mulutnya mau menggigit barang2 tsb, nah slerrppppp masuk deh itu bubur...hihihihi...atau, aku ajak aja maen becanda2 sampe Abang buka mulut langsung deh..slurpp...slurppp...klo udah begini paling sih senyum2 si Abang...

Buat mancing nafsu makannya sih aku suka beliin makanan berupa kue2 dari tepung beras...atau krupuk yg jadi kegemarannya...cuma sering2 makan krupuk takutnya batuk...hiksss...tapi pernah sekali waktu aku & hubby makan di Sapo Rest, pesen sup rajungan

Cara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan gizinya karena asupan makanan berkurang...aku suka kasih vitamin Calvit C. Mudah2an aksi susah makannya cuma sebentar yaaa....biar bisa bereksplorasi lagi dengan makanan2 baru

 -----------------------------------------

SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan.  Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.
Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:
  • Anak masih belum trampil mengolah makanan.
  • Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
  • Suasana makan yang kurang menyenangkan.
  • Trauma dengan acara makan.
  • Bosan dengan menu, dll
Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.

1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya
Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.

2. Menyembur
Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.

3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama
Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.
Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.

4. Menutup mulut
Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.

5. Pilih-pilih makanan
Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.
Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.
Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

Cokelat Kismis


Teksturnya lebih padat dan kasar, cocok untuk makanan padat bayi usia 9 – 12 bulan. Komposisinya baik untuk kesehatan jantung, pencernaan; sistem pembuangan; dan imunitas tubuh.

Bahan:
50 gram tepung beras
20 cc susu cokelat
50 cc air
1 sendok makan kismis, cincang halus, rendam air panas hingga lunak

Cara membuat:
  1. Rebus tepung beras sambil diaduk hingga mendidih dan kental. Angkat.
  2. Masukkan susu cokelat dan taburi kismis, aduk rata. Hidangkan hangat.

Untuk 2 porsi