Kamis, 26 Januari 2012

Batita Sulit Makan : Kalau Nggak Disembur, ya Diemut


Acara memberi makan bayi jadi mengesalkan karena belakangan ini Si Kecil malas-malasan menelan setiap
suapan. Kalau tidak disembur, ya diemut. Mengatasinya?

Menjelang genap satu tahun, Bobby punya "hobi" baru. Si Gembul yang tadinya doyan makan dan mudah sekali disuapi, kini sering memuntahkan setiap suapan dengan  jalan menyemburkan makanan dari dalam mulutnya. Ini hampir tiap hari terjadi, padahal ibunya sudah berusaha membangkitkan selera makan bayinya dengan  sajian bervariasi, lho.

"Lho, Bening anakku juga gitu. Cuma makanannya bukan disembur, tapi diemut. Jadi tetap saja makannya susah, dua jam baru habis semangkuk," keluh ibu muda lainnya, juga baru punya satu anak bayi.

Bagi ibu yang biasanya tidak punya masalah dalam memberi makan bayinya, saat anak punya kebiasaan baru, menyemburkan atau mengemut makanan, tentu membuat ibu cemas. Biasanya kehawatiran yang muncul adalah ketakutan nutrisi bayi tidak tercukupi. Habis, makanan susah masuknya...

Mekanisme Diet

Menurut Dr. Sri Enggar Sp. A (K) Spesialis Penyakit  dan Konsultan Masalah Anak, sesungguhnya ibu tidak
perlu terlalu khawatir menghadapi perilaku bayi seperti Bobby atau Bening. Katanya, hampir setiap bayi mengalami fase "sembur dan emut" seperti itu, kok.

Perilaku bayi memuntahkan atau menyemburkan makanan bukan karena bayi kehilangan selera makan. Yang lebih mungkin terjadi adalah bayi sedang menempatkan diri dalam diet pemeliharaan tubuh. "Karena, jika bayi makan seperti yang ia lakukan di usia kurang dari satu tahun pertama hidupnya, ia akan mengalami kenaikan berat badan dengan kecepatan sama. Jika ini terjadi, tidak lama lagi bayi Anda akan lebih mirip bola ketimbang bayi," ungkap Enggar, seraya tersenyum.

Sebagian besar bayi mengalami kenaikan Berat Badan (BB) tiga kali BB lahir ketika ia berusia satu tahun. Misal, jika saat lahir bayi ber-BB empat kilogram, maka di akhir usia setahun BB-nya mencapai duabelas kilogram (3 X 4 kilogram). Pada tahun kedua bayi hanya menambahkan kira-kira seperempat dari berat lahirnya. Jadi, bayi yang lahir dengan BB empat kilo, pada tahun kedua  hanya akan menambah BB-nya 1 kilogram (1/4 X 4 kilogram). Tak heran bila pertumbuhan BB bayi pada  tahun kedua lambat. "Jadi menurunnya selera makan bayi saat ini adalah cara tubuh bayi menjamin adanya penurunan kenaikan berat badan," ujar Enggar.

Nah, setiap bayi memiliki perilaku berbeda-beda dalam fase ini. Ada bayi yang sama sekali tak mau membuka mulutnya saat disuapi. Ada yang mau memasukan makanan ke dalam mulut tetapi memuntahkan/menyemburkanya kemudian - sebetulnya tidak semua makanan dimuntahkan, karena pasti ada yang masuk. Ada juga bayi yang berusaha mengurangi jatah makannya dengan mengemut makanan lama-lama di mulut, sampai ibu atau pengasuh bosan, sehingga bayi tidak perlu menghabiskan seluruh isi piring, sebab "menyerah" pada suapan kelima atau tujuh - "Yang penting sudah banyak yang masuk," alasan ibu.

"Semua harus dihadapi orangtua dengan sabar, dan tidak  perlu negative thinking atau sampai mencekoki bayi makanan segala, karena kalau itu yang terjadi malah tidak sehat karena dapat membuat bayi trauma," saran Enggar.

Selain faktor mekanisme diet, ada juga faktor lain yang dapat memicu perilaku bayi tersebut. Salah
satunya adalah bertambahnya minat bayi terhadap dunia di sekitarnya. Saat ini jadwal makan justru terasa
"sangat mengganggu" bayi, lantaran ia sebenarnya ingin terus bergerak, bukannya duduk manis untuk makan. Ada  begitu banyak hal yang dapat dilakukan dan dapat dilihat, sehingga jadwal makan hanyalah menyita waktu.

"Selain itu, di usia bayi menuju batita kemandirian bayi mulai tumbuh. Ini mempengaruhi reaksinya pada
makanan yang disantapnya. Bayi yang sedang dalam  proses berkembang menjadi batita memutuskan dialah
yang menjadi tuan di meja makan, bukan orangtua atau  pengasuhnya. Karena itu bayi mulai memilih makanan yang ingin dikonsumsi," tutur Enggar.

Dokter yang pratik di RSCM Jakarta ini melanjutkan, bisa saja kemarin bayi semangat manyantap bubur beras merah, tapi hari ini menolak mati-matian memakannya. Dalam keadaan ini sebaiknya orangtua mengikuti kemauan bayi dulu. Pastikan saja bayi mendapat makanan pengganti, misal, snacking bergizi dan susu. Toh, kebiasaan ini akan berlalu juga.

Atau Memang Ada Masalah?

Jika orangtua meragukan penolakan bayi terhadap  makanan karena sebab psikologis di atas, Enggar tidak  menyalahkan, memang ada juga kemungkinan bayi mengalami masalah atau gangguan fisik yang  mempengaruhi minat makan. "Yang paling sering terjadi adalah karena tumbuh gigi, " kata Enggar, terutama  saat gigi geraham bayi tumbuh menembus gusi.

Jika ini penyebabnya, kebiasaan bayi memuntahkan atau  menyembur makanan akan disertai mood mudah marah, suka menggigit jari, mulut mengeluarkan ludah berlebihan, kadang disertai demam. "Pertumbuhan ini memang membuat rasa tidak enak pada bayi sehingga ia menolak makan.

Sebaiknya periksakan kondisi ini pada dokter saat  imunisasi bayi," saran Enggar.

Bayi yang sedang tidak enak badan seperti batuk-pilek  juga bisanya melakukan aksi serupa. Sedang bila Anda  mengkhawatirkan sebab lain yang lebih serius, misal, bayi mengalami problem susah menelan, sebaiknya mintalah pemeriksaan pada dokter, meski Enggar menyatakan hal ini kecil kemungkinannya, terutama jika dulunya bayi tidak pernah berulah demikian. "Satu hal yang saya tekankan, orangtua jangan menjadi emosi mengahadapi ulah bayi ini. Bila Anda tetap ingin ada  makanan yang masuk ke mulut bayi lakukan trik-triknya. Jangan melakukan pemaksaan karena hanya akan menimbulkan problem makan yang kronis."

Trik Tangkal Sembur

Ganti makanannya
Beberapa makanan tampak dramatis saat disemburkan dari  mulut bayi, misal, bubur, sereal, yoghurt. Tapi coba ganti dengan makanan berbentuk irisan kasar khusus untuk tumbuh gigi, seperti irisan wortel, pisang, ubi  rebus, atau roti. Efek "seru" saat makanan disemburkan yang hilang, akan mengurangi setengah motivasi anak  menyemburkan makanan.

Beri kesempatan anak makan sendiri
Dengan makan sendiri anak akan terlalu sibuk untuk menyembur dan mengemut karena tugas barunya makan sendiri sangat menarik hatinya.

Biarkan Sendirian
Jika tidak ada "penonton" anak tidak akan mendapatkan kepuasan dari "pertunjukannya", dan akan merasa enggan meakukannya. Letakkan makanan di hadapannya, dan sibukkan diri Anda. Jika Anda mendengar suara semburannya, jangan menoleh.

Hentikan Acara Makan
Dengan wajah dingin, beri anak peringatan tegas, "Jangan menyemburkan makanan". Jika ia mengulang  perbuatannya, ulangi peringatan. Jika ia mengulang lagi hingga tiga kali, segera singkirkan makanan. Anak
akan segera mengetahui maksud Anda.

Sumber: Tabloid Ibu & Anak




















Rabu, 25 Januari 2012

Bayi susah makan

 haduhhh...si Abang lagi susah makan. Dikasih makanan mbah & tantenya langsung lidahnya melet & dikeluarkan, makanan jadi tumpah lagi deh...atau lain waktu si Abang menutup rapat mulutnya atau sendok digigitin...

klo diperhatiin, si Abang akan menutup rapat mulutnya klo lagi makan sambil maen trus punya keinginan mau menjamah suatu barang & ngga dikasih...maklum deh Abang lagi seneng2nya di titah, pegang sana pegang sini, emut sana emut sini...hebohhh dehhh...

terkadang nih, aku liat Abang mau buka mulutnya kalo bangun pagi, laper kali yaa....sekitar jam 3 - 1/2 4-an. Nah klo udah gitu biasanya aku ngajak maen sambil siapin buburnya, porsi kecil banget & dikit2 masukin mulutnya deh...alhamdulillah selalu berhasil masuk 4 - 5 suap sihh...hehehe...klo ngga mau, dipancing dengan barang / maenan, biasanya Abang akan buka mulutnya mau menggigit barang2 tsb, nah slerrppppp masuk deh itu bubur...hihihihi...atau, aku ajak aja maen becanda2 sampe Abang buka mulut langsung deh..slurpp...slurppp...klo udah begini paling sih senyum2 si Abang...

Buat mancing nafsu makannya sih aku suka beliin makanan berupa kue2 dari tepung beras...atau krupuk yg jadi kegemarannya...cuma sering2 makan krupuk takutnya batuk...hiksss...tapi pernah sekali waktu aku & hubby makan di Sapo Rest, pesen sup rajungan

Cara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan gizinya karena asupan makanan berkurang...aku suka kasih vitamin Calvit C. Mudah2an aksi susah makannya cuma sebentar yaaa....biar bisa bereksplorasi lagi dengan makanan2 baru

 -----------------------------------------

SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan.  Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.
Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:
  • Anak masih belum trampil mengolah makanan.
  • Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
  • Suasana makan yang kurang menyenangkan.
  • Trauma dengan acara makan.
  • Bosan dengan menu, dll
Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.

1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya
Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.

2. Menyembur
Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.

3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama
Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.
Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.

4. Menutup mulut
Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.

5. Pilih-pilih makanan
Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.
Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.
Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

Cokelat Kismis


Teksturnya lebih padat dan kasar, cocok untuk makanan padat bayi usia 9 – 12 bulan. Komposisinya baik untuk kesehatan jantung, pencernaan; sistem pembuangan; dan imunitas tubuh.

Bahan:
50 gram tepung beras
20 cc susu cokelat
50 cc air
1 sendok makan kismis, cincang halus, rendam air panas hingga lunak

Cara membuat:
  1. Rebus tepung beras sambil diaduk hingga mendidih dan kental. Angkat.
  2. Masukkan susu cokelat dan taburi kismis, aduk rata. Hidangkan hangat.

Untuk 2 porsi

Jus Kacang Merah



Minuman berenergi ini sangat sehat dikonsumsi untuk bayi 9-12 bulan. Mudah dan praktis membuatnya lho Bunda.

Bahan:
50 gram  kacang merah segar   rendam dan rebus.
100 ml ASI  atau 2 sendok takar peres susu formula dilarutkan dalam 100 ml
air matang.

Cara membuat:
1.  Rebus kacang merah hingga lunak lalu haluskan dengan blender.
2.  Tuang ke dalam mangkuk, tambahkan susu. Aduk rata dan sajikan.

untuk 2 porsi

Nilai Kalori  (per porsi)
Energi : 120 kkal
Protein: 6,85 gram
Lemak : 5,2 gram
Karbohidrat : 11,5 gram

sumber : ayahbunda

Selasa, 24 Januari 2012

Atasi sembelit semasa hamil


Selama 2 kehamilanku pernah mengalami yang namanya sembelit. Rasanya??? aduhhh ngga enak banget...apalagi aku biasanya BAB sehari bisa 2 kali rutin pagi dan malam menjelang tidur, tau2 sehari ngga bisa pup. Perut rasanya kembung, begah, penuh banget...duduk di toilet eh ngga keluar juga...huhuhuhu...
Tapi gara2 sembelit ini pula makanya aku tau ada yang ngga beres di badan, dan akhirnya jadi tau deh udah positif hamil. Ini berlaku untuk semua kehamilanku, yang pertama dan kedua. Klo yang pertama sih, ketolong ama minum susu Ibu hamil...wahhh itu susu manjur banget deh bikin pup ngga keras. Ada beberapa produk susu hamil yang bikin perut jadi mules bergejolak...hihihihi...

Selain itu, waktu hamil anak pertama ketolong karena ngidam makan pisang selama 3 bulan pertama. Tiada hari tanpa makan pisang raja sereh..hihihihi...alhasil pup juga jadi ngga keras. Trus dari cari tau katanya minum banyak air. katanya sih untuk membuat massa feses jadi lebih berat. Jadiii...di meja kantor udah siap gelas gede plus tempat airnya yang besar banget ukuran 1.5 Liter, sehari minimal harus habis, klo bisa nambah bagus banget...alhamdulillah akhirnya sembelit hilang. Truss apalagi ya...oh iya, klo makan harus ada sayur...dan aku suka banget oatmeal, yoghurt, yakult

Di inget2 ngalamin sembelit ya cuma 2 bulan awal aja, selanjutnya lancar. Alhamdulillah...semua cara tsb bisa menghilangkan sembelit bahkan tiap pagi pasti rutin BAB..

oh iyaa...satu lagi, perbedaan pup selama hamil warna pup aku itu selalu gelap, ngga pernah berwarna terang. Sementara klo ngga hamil warna pup berubah2 tergantung makanan kita..Mungkin pup waktu hamil itu karena serat2 makanan udah diambil bayi di perut buat maemnya yaa...jadi yang dibuang ya cuma ampasnya aja...hehehehe...

Jadi, Bunda semuanya...ngga usah panik klo ngalamin sembelit waktu hamil...santai aja, krn itu emang kondisi normal semua wanita hamil. Tinggal perbaiki aja pola makannya...jadi bye bye sembelittt...

----------------------------------------------------------------------

----------------------------
Sembelit saat hamil? Itu lumrah… biarpun rasanya sangat tidak nyaman… dan yang lebih bikin menderita, karena lagi hamil, kita nggak boleh mengkonsumsi obat-obatan atau apapun yang tidak natural untuk mengatasi sembelit…

Sembelit (konstipasi) sering muncul mengiringi masa-masa kehamilan. Pada wanita hamil, sembelit sangat umum terjadi selama kehamilan dan pada hari-hari awal setelah melahirkan. Kondisi tersebut terjadi karena beratnya kandungan yang menekan usus besar sehingga pembuangan terhambat, perubahan hormon, dan perubahan pola makan (lebih sering dan lebih banyak).

Gejala sembelit bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain. Sebagian orang merasa kembung, dan ketika buang air besar berbentuk bulatan kecil seperti kotoran kelinci. Sebagian yang lain mengalami kesulitan buang air besar. Seseorang dikatakan mengalami sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali seminggu.

Berikut akan dibahas 5 tips untuk meringankan sembelit selama kehamilan.

1. Olahraga secara teratur.
Olaharaga bisa membantu mencegah sembelit. Tidak perlu olahraga berat, cukup dengan berjalan ringan maka buang air bisa berjalan lebih lancar.

2. Minum banyak air.
Selama kehamilan, penyerapan air oleh usus akan meningkat. Air tersebut akan digunakan pula untuk pertumbuhan janin. Itu sebab, wanita hamil harus minum air lebih banyak agar feses cukup mengandung air sehingga lebih mudah dikeluarkan.

3. Mengambil suplemen vitamin dan mineral yang tepat.
Beberapa jenis suplemen bisa menyebabkan kembung dan sembelit. Penelitian menunjukkan bahwa jika wanita hamil harus mengambil suplemen kalsium, pilihlah yang mudah larut. Antasida (antacids) yang mengandung aluminium juga bisa menimbulkan sembelit jadi pastikan untuk menghindarinya. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengambil suplemen untuk memastikan keamanannya.

4. Pelunak tinja.
Sebagian wanita hamil mungkin perlu mengambil pelunak tinja untuk menghilangkan sembelit. Pelunak tinja bekerja sebagai surfaktan untuk menurunkan tegangan antara dinding usus dan tinja sehingga buang air besar semakin lancar.

5. Makan makanan panas dan dingin secara bergantian.
Cara alami untuk mengatasi sembelit (konstipasi) adalah dengan makan makanan panas dan dingin secara bergantian. Hal ini tidak hanya berlaku untuk makanan tapi juga minuman. Makan-minum panas dan dingin bergantian, dapat dicapai misalnya dengan makan pisang goreng hangat yang diiringi meminum es buah.

6. MInum Yakult
 Ada beberapa wanita sudah makan lebih banyak buah-buahan tapi nggak ada efeknya, dan akhirnya sembuhnya karena minuman mungil yang enak, murah dan gampang didapaat di supermarket-supermarket yaitu Yakult.

7. Minum Madu
Ada resep tradisional untuk mengurangi sembelit yaitu madu 2 sendok, baru dituang air seperempat gelas sambil diaduk (madu dulu baru air)

8. Menjaga pola makan
 jangan lupa, kurangin makanan pedes, asin, terlalu berlemak & asem dan pola makan porsi kecil tapi sering & teratur. Perbanyak makan buah dan sayur, juga kacang2an (almond, walnut, pistachio, hazelnut).

Nyeri Pada Payudara, Apakah Gejala Kanker?

Pertanyaan :
Dok, saya perempuan berusia 20 tahun,saya mau tanya apa saja tanda-tanda kanker itu? benjolan seperti apa yang terjadi pada kanker payudara? setiap saya mau haid sampai setelah haid, payudara saya terasa nyeri dan seperti ada benjolan, apa itu kanker dok? dan apakah seumuran saya bisa terkena kanker itu dok? mohon penjelasannya dok, terimakasih.
Fitri, Tangerang, 20 Tahun

Jawaban :
Hi Mbak Fitri, sangat bagus di usia muda sudah memiliki kesadaran untuk memahami kesehatan diri sendiri. Berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi serta tanda-tanda kanker tidak selalu spesifik. Namun biasanya, secara umum ditandai dengan penurunan berat badan, penurunan nafsu makan dan penurunan semangat hidup. Dalam hal ini, dapat disertai atau tanpa disertai adanya benjolan (tumor).
Benjolan pada payudara harus diperiksa sedini mungkin, sehingga bisa diidentifikasi apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak. Terlebih kondisi nyeri dan benjolan payudara datang hanya saat pra dan pasca menstruasi. Patut diketahui, bahwa ketika anda haid, maka terjadi perubahan hormonal di seluruh tubuh anda, perubahan hormonal tersebut dapat mempengaruhi kondisi tubuh anda, baik kondisi secara fisik, maupun kondisi “mood”.
Untuk itu pemeriksaan lanjutan dan deteksi fisik perlu dilakukan. Tentu saja Kanker tidak mengenal usia, pada usia berapapun dapat terkena kanker. Yang patut dilakukan untuk dapat menghindari diri dari faktor resiko kanker adalah melakukan perbaikan kondisi kesehatan pribadi, seperti menjaga asupan makanan sehat, melakukan aktifitas fisik dan menjalankan gaya hidup sehat, seperti diantaranya tidak merokok serta minum alkohol.
Aspek preventif yang menjadi penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan rutin kepada dokter Anda, serta dapat pula melaksanakan tindakan imunisasi dewasa. Salah satu bentuk Kanker pada seorang wanita yang paling mudah dideteksi adalah kanker mulut rahim (kanker serviks) dengan cara papsmear (bagi wanita yang sudah menikah).
Demikian yang dapat disampaikan, semoga Mbak Fitri dapat memahaminya ya, salam. (RS)
dr Ricky Susanto, SpOG

Rabu, 18 Januari 2012

6 Sayuran Baik Untuk Bayi

Agar bayi lebih bersahabat dengan sayur, selepas masa ASI ekslusif 6 bulan, kenalkan sayuran dulu sebelum buah-buahan. Sumber vitamin dan mineral yang rasanya hambar ini akan terekam dalam memori bayi. Bila dia diberi buah yang rasanya manis terlebih dahulu, umumnya akan menolak sayur yang diberikan belakangan. Inilah sayuran yang umum diberikan untuk bayi usia 6-12 bulan.
  • Seledri. Sayuran ini umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa makanan, misalnya saat membuat sup. Namun, tak salahnya jika Anda menjadikannya sebagai campuran bubur atau nasi tim bayi. walau digunakan sebagai penambah cita rasa, seledri mengandung kalsium dan fosfor yang lumayan. Dalam 100 gram seledri terdapat 50 miligram kalsium, dan fosfor 40 miligram.
  • Bayam. Sayuran berwarna hijau ini mengandung vitamin A (dalam bentuk betakaroten) yang tinggi, yakni 1872 mikrogram/100 gram. Selain itu, bayam juga kaya vitamin B, vitamin C, asam folat, serta mineral kalsium, fosfor, mangan dan zat besi. Bayam juga sangat penting untuk pembentukan otak bayi. bayam merah juga sumber vitamin dan mineral  terutama kalsium. Dalam 100 gram bayam merah, terdapat 368 miligram kalsium. Selain itu, bayam merah juga kaya akan fosfor dan zat besi, serta vitamin A,B1 (tiamin) dan C.
  • Labu siam. Kaya akan fosfor dan kalsium. Dalam 100 gram labu siam mengandung 25 miligram fosfor dan 14 miligram kalsium.
  • Wortel. Manjur buat kesehatan mata karena vitamin A-nya yang lumayan tinggi, yaitu sekitar 3600 mikrogram dalam 100 gram wortel.
  • Brokoli. Kaya kalsium dan asam folat. Dalam 100 gram brokoli yang dimasak, terkandung 56 mikrogram asam folat dan 88 miligram kalsium. Hanya saja karena bentuknya yang agak keras, maka brokoli harus benar-benar lunak dan dilumatkan saat disajikan untuk bayi.
  • Tomat. Mengandung vitamin C yang cukup banyak, yakni 40 miligram dalam 100 gram tomat. Selain itu, tomat juga mengandung suatu sat yang disebut likopen. Zat yang memberi warna merah pada buah tomat ini bersifat antioksidan.

Bahan makanan untuk mpasi

Untuk memberi pengalaman makan yang menyenangkan pada bayi yang sedang belajar makan, pilihan bahan makanannya harus tepat. Jadikan ini sebagai referensi ya.

  • Serealia, seperti beras dan jagung harus dihaluskan dulu menjadi tepung sebelum diolah menjadi makanan bayi. Namun ada juga yang dimasak menjadi bubur, baru dihaluskan. Bila ingin membuat tepung sendiri, buatlah dalam jumlah yang tidak terlalu banyak agar selalu bisa diberikan dalam keadaan segar. Bagi ibu bekerja, pembuatan tepung bisa dilakukan seminggu sekali, saat akhir pekan.
  • Sayuran, tidak hanya yang berdaun, tapi juga kacang-kacangan dan umbi-umbian. Pilih yang tidak berserat banyak dan mengandung/ menghasilkan gas, misalnya daun bayam, buncis dan wortel. Cara terbaik untuk menyiapkan sayuran adalah dengan mengukusnya. Sebelumnya, bersihkan sayuran secara menyeluruh, kupas kulitnya dan potong menjadi beberapa bagian. Kukus sampai matang dan lunak, angkat, tiriskan lalu haluskan dengan blender atau food processor sampai Anda dapatkan tekstur yang diinginkan. Untuk kacang hijau, jika akan dibuat tepung, sebaiknya beli yang sudah dikupas kulitnya. 
  • Buah, ada yang bisa diberikan langsung tanpa dimasak seperti pisang dan ada yang harus dimasak seperti apel. Untuk golongan yang kedua, cuci, kupas dan buang semua biji yang ada, lalu masukkan ke dalam panci. Beri air secukupnya sampai buah terendam dan rebus sampai lunak - biasanya sekitar 10-15 menit tergantung jenis dan ukuran potongan buah. Setelah matang, haluskan seperti sayuran. Jangan menambahkan gula atau pemanis apapun karena bayi cukup puas dengan rasa manis alami buah. 
  • Daging dan ikan. Pilih daging yang sedikit mengandung lemak, daging ayam tanpa kulit atau daging ikan tanpa duri. Semua jenis daging harus diolah sampai benar matang, diberikan sedikit demi sedikit sesuai usia bayi, dan dicampur dengan bahan makanan lain. Hal ini karena ginjal bayi belum berkembang sempurna. Daging dapat direbus, dihaluskan dan dibekukan. Hindari pemberian daging olahan seperti sosis dan bakso, karena selain mengandung banyak garam , produk ini mengandung banyak pengawet, pewarna dan tambahan bahan kimia lain yang tidak baik bagi kesehatan bayi.

13 Fakta Pure

Seusai masa ASI eksklusif, saatnya dia mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI). Sebagai ibu, kita mutlak paham perihal bahan makanan pendamping ASI yang sebaiknya diberikan pada bayi, serta cara mengolah dan menyajikannya agar manfaatnya bagi tumbuh kembang anak teraih optimal. 

1. Apa itu pure?
Pure artinya bahan makanan yang dilembutkan. Jenis makanan ini paling banyak disajikan di awal pemberian makanan padat pertama bagi bayi. Hampir semua bahan makanan dapat dibuat pure dan aman untuk bayi. Yang penting, pengolahannya harus benar agar kandungan nutrisi dan citarasanya tetap terjaga.

2. Kapan sebaiknya diberikan dan berapa porsinya?
Sebaiknya berikan setelah masa pemberian ASI eksklusif selesai, yakni setelah bayi berusia 6 bulan. Pemberian MP-ASI ini sebaiknya bertahap, disesuaikan perkembangan keterampilan makan bayi. Dimulai dengan yang teksturnya lembut dan konsistensinya cair sampai yang kasar dan padat. Jumlah makanan yang diberikan pada si kecil pun harus bertahap, mulai dari yang sangat sedikit –1 sampai 2 sendok makan– hingga satu porsi yang normal bagi anak.

3. Bagaimana cara mengolah bahan makanan yang tepat untuk dibuat pure?
  • Serealia. Umumnya, serealia seperti beras dan jagung harus dihaluskan dulu menjadi tepung sebelum diolah jadi makanan bayi. Namun, ada juga yang dimasak dulu menjadi bubur, baru dihaluskan.
  • Sayuran. Pilih sayuran yang tidak berserat banyak serta menghasilkan gas, misalnya daun bayam, buncis dan wortel. Bersihkan secara menyeluruh,  kupas kulit wortel dan sejenisnya, serta potong jadi beberapa bagian. Cara terbaik untuk menyiapkan sayuran adalah dengan mengukusnya, lalu haluskan dengan blender atau food processor sampai menghasilkan tekstur yang diinginkan.     
  • Buah. Ada buah yang bisa diberikan langsung tanpa dimasak seperti pisang, dan ada pula yang harus dimasak seperti apel. Untuk golongan yang kedua, cuci, kupas dan buang semua biji yang ada, lalu masukkan ke dalam panci. Beri air secukupnya sampai buah terendam dan rebus sampai lunak –biasanya sekitar 10-15 menit, tergantung jenis dan ukuran potongan buah. Setelah matang, haluskan seperti halnya sayuran.  
  • Daging dan ikan. Pilih daging yang sedikit mengandung lemak, daging ayam tanpa kulit, atau daging ikan tanpa duri. Semua jenis daging tersebut harus dalam keadaan benar-benar matang, diberikan sedikit demi sedikit atau bertahap sesuai usia bayi, dan dicampur dengan bahan makanan lain. Hal ini mengingat sistem pencernaan dan ginjal bayi belum berkembang sempurna. Daging juga dapat direbus, dihaluskan dan dibekukan.   
4. Adakah urutan pemberian bahan makanan tersebut? Mula-mula tepung beras (serealia), lalu tambahkan bahan makanan lain. Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), tidak ada urutan khusus pemberian MP-ASI non-serealia. Artinya, mau sayuran atau buah dulu boleh; daging atau ikan dulu juga boleh. Jenis bahan makanan itu sebaiknya dikenalkan satu per satu agar bayi mengenali masing-masing rasanya serta kalau terjadi reaksi alergi mudah diketahui makanan apa penyebabnya. Bila perbendaharaan rasa bayi sudah cukup banyak, barulah mulai dicampur.

5. Bagaimana dengan anjuran: kenalkan sayuran dulu daripada buah? Ini terkait dengan taste development. Saat lahir, bayi sudah dibekali atau mengenal rasa manis, sementara rasa asin dan lainnya harus dipelajari. Jadi, kenalkan dulu si kecil rasa sayuran yang hambar, kemudian buah yang manis. Beberapa pakar meyakini cara ini membuat anak kelak suka makan sayur.

6. Apakah boleh mencampur bahan makanan manis dengan gurih? Boleh, karena variasi ini akan membuat memori citarasa dalam otak si kecil semakin kaya. Jadi, jangan ragu mencampur apel dengan daging ikan, misalnya. Tapi, sebaiknya tidak mencampur terlalu banyak bahan makanan untuk satu kali pemberian makan. Kombinasikan secara bergantian agar bayi dapat mengenal rasa masing-masing bahan makanan dengan baik.

7. Mengapa bayi saya menolak pure yang saya berikan? Jangan buru-buru mengatakan si kecil menolak makanan yang Anda berikan. Karena, si kecil masih dalam tahap belajar makan. Sebetulnya dia bukan melepeh atau menolak makanan tersebut, tapi hal itu terjadi secara refleks karena si kecil belum terampil mengunyah dan menelan makanannya. Bersihkan saja mulutnya dengan lap bersih dan coba lagi menyuapinya. Jika dia masih menolak, tunda pemberian makanan yang sama untuk beberapa hari ke depan. Cobalah jenis makanan lain. Jangan putus asa, Bunda.

8. Perlukah ditambahkan garam, gula atau madu ke dalam pure? Tidak perlu. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa penambahan garam pada makanan bayi akan menambah beban ginjal serta meningkatkan kemungkinan mereka mengalami penyakit tekanan darah tinggi saat dewasa kelak. Untuk gula, sebaiknya juga tidak ditambahkan karena bayi cukup puas dengan rasa manis alami bahan makanan, seperti buah. Selain itu, gula juga dapat memicu timbulnya kerusakan gigi. Sementara madu, sebaiknya dihindari sampai usia bayi 12 bulan, sebab dapat memicu penyakit botulisme, yakni keracunan makanan yang serius.

9. Kalau ASI atau susu formula, boleh ditambahkan ke dalam pure? ASI atau susu formula boleh/bisa untuk mengencerkan pure kental. Selain mengencerkan, penambahan ASI juga memperkaya kandungan nutrisi pure. Apalagi, citarasanya sudah sangat dikenali bayi sehingga dia lebih mudah menerimanya. Penambahan ASI atau susu formula dilakukan pada pure sesaat sebelum Anda sajikan pada bayi. Anda boleh menggunakan ASI perah yang pernah dibekukan. Tapi, jangan lakukan penambahan ASI perah tersebut pada pure yang akan Anda bekukan. Karena, ASI perah yang sudah beku lalu dilelehkan, tidak boleh dibekukan kembali untuk menghindari kontaminasi bakteri dan kebaikan gizinya.   

10. Bayi saya lebih lahap bila makanannya ditambah santan atau mentega. Apakah penambahan tersebut tidak berbahaya bagi bayi? Tidak, asal tak berlebihan. Misalnya, tambahkan 1 sendok teh minyak, 1 sendok makan santan, atau 1 sendok teh mentega. Minyak, santan dan mentega berfungsi sebagai sumber energi dan pelarut vitamin A, D, E dan K untuk diserap tubuh bayi. Bahkan minyak sayur seperti minyak jagung, zaitun dan canola, merupakan sumber asam lemak esensial, yakni asam lemak omega 3 (asam alfa linolenat) dan asam lemak omega 6 (asam linoleat). Di dalam tubuh, asam lemak omega 3 akan diubah jadi EPA (Eikosapentaenoat) dan DHA (Dokosaheksaenoat) yang berperan dalam proses tumbuh kembang otak si kecil. Untuk menghindari garam, pilih mentega yang rasanya tawar. Untuk margarin,  pilih yang tidak mengandung lemak trans.

11. Bolehkah menambahkan bumbu dapur, seperti seledri atau bawang? Boleh. Jadikan bumbu dapur tersebut sebagai penambah cita rasa  makanan saat bayi mulai makan makanan yang sudah dicampur-campur di usia 8 bulan. Tidak perlu terlalu banyak penambahan bumbu tersebut agar aroma atau rasanya tidak terlalu menyengat. Yang penting, cuci bersih dan cincang halus sebelum dicampurkan ke dalam bubur atau nasi tim bayi.

12. Bagaimana kita bisa mengetahui bahan makanan tertentu yang menjadi penyebab timbulnya gejala alergi atau reaksi simpang makanan lainnya? Bila terjadi reaksi alergi –ringan maupun berat– seperti diare, kembung, muntah atau gatal-gatal, segera bawa anak ke dokter dan ceritakan riwayatnya. Untuk memastikan alergi terhadap bahan makanan tertentu, misalnya susu sapi, anak harus menjalani beberapa pemeriksaan, antara lain pemeriksaan darah dan  tes kulit. Di bawah pengawasan dokter, orang tua juga dapat melakukan “diagnosis” dengan cara eliminasi-provokasi. Misalnya untuk dugaan alergi susu sapi, eliminasi adalah penghindaran susu sapi dan produk makanan yang mengandung susu sapi, seperti biskuit, selama 2 minggu. Bila setelah eliminasi gejala klinis membaik, maka kemungkinan anak menderita alergi susu sapi. Untuk memastikannya dilakukan provokasi, yaitu memberikan kembali susu sapi. Bila gejala klinis timbul kembali, barulah diagnosis pasti alergi susu sapi ditegakkan dokter.

13. Adakah hal-hal yang perlu diwaspadai dalam rangka pengenalan makanan padat pertama bagi bayi? Ada, antara lain:
  • Jangan sampai masa kritis pengenalan makanan padat di usia 6-9 bulan terlewati. Pada masa ini bayi perlu belajar keterampilan mengunyah dan menelan. Bila masa kritis terlewati, bayi akan mengalami kesulitan mengunyah dan menelan makanan keluarga, atau menolak makan bila diberi makanan padat. Misalnya, hanya mau makan makanan yang dihaluskan atau minum susu saja. Kebiasaan makan seperti ini tentu perlu upaya perbaikan yang serius.  
  • Hindari pemberian makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan, karena:  
  1. Sistem pencernaannya belum bekerja sempurna, sehingga memberatkan kerja organ pencernaan dan  ginjalnya.
  2. Menyebabkan bayi kenyang dan malas mengisap ASI. Akibatnya, selain hilang 1-2 waktu menyusu, produksi ASI pun makin berkurang.
  3. Meningkatkan risiko timbulnya alergi atau reaksi simpang lainnya.

Selasa, 17 Januari 2012

Ingin Lahirkan Bayi Laki-laki? Hindari Stres Saat Hamil

Calon ibu yang menderita stres selama masa kehamilan di bulan kedua dan ketiga memiliki risiko tinggi mengalami persalinan prematur bahkan terancam kehilangan kesempatan memiliki bayi lak-laki.

Baru-baru ini, penelitian terbaru menunjukkan paparan stres yang diderita ibu hamil dapat memendekkan masa kehamilan. Sehingga ada kemungkinan bayi terlahir prematur dan semakin menyulitkan untuk memperoleh momongan berjenis kelamin laki-laki.


Hasil penelitian diketahui setelah peneliti melakukan investigasi efek kehamilan pada wanita yang menderita stres yang menjadi korban gempa Tarapaca di Chili 7,9 skala ritcher tahun 2005.


Profesor Florencia Torche dan Karine Kleinhaus dari New York University menganalisis akta kelahiran semua bayi yang lahir di Chili antara tahun 2004-2006. Setiap tahunnya tercatat terdapat sekitar 200.000 bayi yang lahir.


Para peneliti menemukan wanita yang tinggal dengan jarak terdekat dengan sumber gempa selama masa kehamilan di bulan kedua dan ketiga memiliki masa kehamilan yang lebih pendek, sebelum genap 37 minggu.


Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wanita hamil yang terpapar gempa pada kehamilan bulan kedua rata-rata memiliki 1,3 hari lebih pendek dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak terpapar gempa. Sementara, kehamilan yang terkena gempa pada bulan ketiga rata-rata dua hari lebih pendek.


Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan wanita stres akibat terkena gempa menunjukkan berkurangnya kesempatan untuk memiliki anak laki-laki.


"Rasio antara kelahiran wanita dan pria adalah 51:49, dengan kata lain setiap 100 kelahiran terdapat 51 kelahiran anak laki-laki. Penelitian kami mengindikasi adanya 5,8 persen penurunan terkait proporsi kelahiran bayi laki-laki sebagai akibat gempa menjadi 45 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran," ungkap Prof Karine Kleinhaus, kebidanan & ginekologi dan kedokteran lingkungan dari New York University.


Penelitian ini mendukung sebuah riset sebelumnya yang telah menemukan bahwa janin bayi laki-laki lebih cenderung untuk tumbuh lebih besar dan perlu mendapat asupan makanan yang lebih banyak dari sang ibu dibandingkan dengan janin bayi perempuan.


Selain itu dibanding janin perempuan, janin bayi laki-laki juga tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dalam rahim saat sang calon ibu mengalami stres.

Mengapa Semakin Banyak Wanita Melahirkan Anak Kembar?

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, wanita lajang yang berusia di bawah 30 tahun memiliki penghasilan lebih besar dari pria dalam rentang usia yang sama.

Pada waktu bersamaan, terjadi kelahiran anak kembar di AS lebih banyak dari yang pernah ada. Apakah kedua fakta tersebut saling berhubungan? Jawabannya iya.

Laporan baru dari Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, tingkat kelahiran bayi kembar naik dua kali lipat pada tiga dekade terakhir. Sampai tahun 2009, terdapat satu kelahiran kembar dari 30 kelahiran.

Peningkatan penggunaan obat penyubur dan meningkatnya kualitas perawatan dianggap sebagai salah satu faktor penyebab. Faktor lainnya adalah lebih banyak wanita yang menunggu sampai mereka berusia lebih dari 30 tahun menikah.

Pada tahun 2008, 14 persen seluruh kelahiran di AS merupakan dari wanita yang berusia 35 ke atas. Dan angka tersebut masih terus meningkat.

Akibat evolusi, wanita di usia 30-an secara biologis lebih besar kemungkinan untuk melahirkan anak kembar, bahkan tanpa bantuan perawatan kesuburan. Sepertinya tubuh kita mulai mengejar ketinggalan kemajuan teknologi.

Selagi para wanita menghabiskan waktu mengejar karier dan menunda memiliki anak sampai berusia 30 sampai 40-an, sebuah pertanyaan yang cenderung menyinggung gender tetapi sangat rasional muncul. Apakah populasi manusia akan menurun karena para wanita tidak mau punya banyak anak? Apakah anak-anak akan tidak memiliki saudara karena wanita menunggu terlalu lama untuk memiliki anak?

Tetapi, dengan dua anak sekaligus, muncul juga permasalahan. Mengandung anak kembar meninggikan risiko baik untuk ibu maupun bayi. Kemungkinan terjadinya kelahiran prematur lebih besar dua kali lipat karena satu rahim dibagi untuk dua janin, yang dapat memicu risiko kesehatan yang tidak biasa kepada kedua anak tersebut.

Merawat anak kembar pun cukup melelahkan. Penelitian baru-baru ini menemukan, orangtua yang memiliki anak kembar mengalami masalah kesehatan mental lebih banyak daripada mereka yang memiliki satu anak.

Tetapi untuk bayi kembar, yang tumbuh bersama kembarannya, keuntungannya juga berlipat. Tidak ada kakak-beradik lainnya yang memiliki kesempatan untuk menggunakan bahasa pribadi mereka sendiri. Fenomena bahasa bayi kembar disebut cryptophasia, dan itu menjadikan dua bayi kembar menjadi seorang bintang.

Anak kembar memiliki kemungkinan anak kembar juga lebih besar dari orang lainnya. Keuntungan lainnya anak kembar, mereka lebih mudah dapat pekerjaan di film komedi dan sangat membantu jika ingin bertukar identitas. Mereka juga dijamin memiliki teman setia seumur hidup.

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda

Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?


''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika Anda kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika Anda terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''

''Kamu Itu...''
Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur hidup.

''Jangan Nangis''
Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk anak-anak yang belum dapat mengekspresikan emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah wajar, bila anak-anak merasa sedih atau ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu ingin melindungi anak mereka dari perasaan-perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan ''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie Glasser, direktur Family Support Services.
Lebih baik, katakan pada anak bahwa Anda memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''
''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi referensi terhadap perkembangan anak-anak. Namun, tolong, jangan katakan ini di depan anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu yang berbeda. Mereka punya kepribadian tersendiri. Membandingkan anak dengan orang lain berarti Anda menginginkan anak Anda menjadi orang yang berbeda.

Senin, 16 Januari 2012

Seputar tes pap smear

Tes Pap Smear Penting untuk wanita, terutama yang aktif melakukan hubungan seks dan sudah pernah melahirkan. Namun, tak cuma soal Pap smear secara rutin tapi juga persiapan melakukannya  harus benar agar hasilnya optimal.

Saya, ibu satu anak yang hampir berusia 1 tahun, akhir-akhir ini sering menerima ajakan untuk Pap smear. Apa itu Pap smear? Apakah saya perlu melakukannya? Pap smear atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim, kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.  Selain itu, dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap smear dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik. 

Saya belum pernah Pap smear.  Saya takut! Bagaimana sebenarnya tes ini dilakukan?  Tak perlu takut. Tes ini sederhana dan prosesnya cepat, serta biasanya tidak sakit. Bayangkan saja tes ini sebagai upaya mengintip kondisi leher rahim. Saat tiba di tempat melakukan Pap smear, Anda akan dipersilakan mempersiapkan diri dan berbaring seperti saat akan dilakukan pemeriksaan dalam. Dokter akan membuka liang vagina menggunakan alat yang disebut sebagai speculum vagina atau dikenal juga dengan istilah cocor bebek. Ketika leher rahim sudah tampak, dengan bantuan alat yang disebut dengan spatula atau semacam sikat halus, dokter akan mengusap sekeliling leher rahim untuk mendapatkan getah atau lendirnya.  Getah yang banyak mengandung sel itu dioleskan pada gelas obyek, lalu dibawa untuk dianalisa di laboratorium. Dokter akan memberitahu kapan Anda bisa mendapatkan hasilnya. Biasanya, seminggu.  

Salah satu teman saya pernah ditolak saat akan Pap smear. Alasannya, jika tetap dilakukan saat itu, hasilnya tidak optimal. Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum kita melakukan Pap smear?
Pap smear dilakukan di berbagai rumah sakit maupun klinik bersalin. Agar hasilnya optimal, perhatikan hal - hal berikut: 
1. Pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid agar leher rahim Anda bersih dari sisa-sisa darah haid.   
2. Dalam dua hari sebelum Pap smear, Anda sebaiknya menghindari:
  • membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa pun, juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang vagina).
  • menggunakan tampon atau obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina, misalnya jeli untuk KB. 
  • menghindari dahulu hubungan intim suami istri. 
3. Sebaiknya tidak mandi berendam menjelang Pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal a tau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada orang yang memeriksa, termasuk semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa gatal-gatal, sakit atau panas (seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus (abnormal), jangan lupa  memberitahukannya kepada dokter.

Saya sedang menunggu hasil Pap smear. Apa saja kemungkinan hasil yang muncul? Ada beberapa kemungkinan hasil Pap smear, namun secara umum dapat dibedakan menjadi:
  1. Negatif, artinya dalam batas normal dan tidak ditemukan sel-sel yang abnormal atau berbahaya. Ini pertanda bagus, dan Anda biasanya akan diminta melakukan Pap smear kembali setelah satu tahun.
  2. Positif, artinya ditemukan sel epitel (sel pembentuk jaringan pelapis) yang abnormal. Untuk hasil ini, dokter akan menjadwalkan beberapa tes untuk Anda, misalnya pemeriksaan kolposkopi (pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam asetat di leher rahim) dan tes HPV (Human Papillomavirus Test, untuk mengetahui ada tidaknya infeksi HPV).  Umumnya, jika dilakukan kolposkopi dan dokter menjumpai area mulut rahim yang menunjukkan kecurigaan kelainan, maka akan dilakukan LLETZ yaitu biopsi menggunakan kawat halus dengan pemanasan.
  3. Displasia, artinya dalam batas normal, namun ditemukan ada perubahan sel.  Kondisi ini bisa terjadi karena ada:
  • Infeksi, antara lain infeksi bakteri, infeksi jamur, atau perubahan sel yang berhubungan dengan virus herpes simpleks.  Dokter biasanya akan memberikan terapi yang sesuai untuk mengatasinya.
  • Perubahan sel reaktif. Sel mulut rahim itu sel yang mudah memperbaharui dirinya kembali, mirip permukaan sel kulit wajah yang secara priodik menjadi tua, mati, mengelupas dan tumbuh sel baru dari sel muda dan berkembang seterusnya. Namun pada keadaan tertentu, bisa terjadi “perubahan reaktif” atau perubahan bentuk sel akibat reaksi terhadap proses tertentu (bisa infeksi, trauma, atau perubahan sel ke arah keganasan). Pada kondisi ini, dokter  akan memberikan terapi yang sesuai dan menyarankan pemeriksaan ulang 3 – 6 bulan kemudian.
Hasil tes saya positif alias tidak normal. Apa yang harus saya  lakukan? Jangan panik. Belum tentu hasil yang tidak normal ini berarti Anda terkena kanker, sebaiknya Anda:
  • Minta penjelasan mengenai hasil tes itu.
  • Jika masih juga belum mengerti, jangan sungkan minta penjelasan lagi, atau minta hasilnya dan bawa ke dokter lain. Ingat, Anda berhak  mendapatkan second opinion.
  • Ikuti perintah dokter Anda jika ia menganjurkan untuk melakukan Pap smear ulang atau pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa. Demikian juga jika Anda diminta menjalani tindakan penanganan tertentu.
  • Kalaupun akhirnya Anda didiagnosa positif kanker, Anda masih beruntung karena dapat terdeteksi sedini mungkin. 
Sejauh mana keakuratan hasil Pap smear? Antara 70-95%. Hasil Pap smear bergantung pada laboratorium penguji, misalnya keakuratan pengambilan sampel, transportasi, pengolahan bahan, pembacaan sediaan, interpretasi gambar sediaan, serta penulisan kesimpulan dan anjuran. Bisa saja terjadi hasil false positive dan false negative. Hasil false positive artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel leher rahim yang abnormal, padahal sel-selnya ternyata normal. Jadi, jika dokter mengatakan hasil Pap smear Anda false positive, maka itu berarti tidak ada  masalah. Sementara hasil false negative artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel leher rahim yang normal, padahal kenyataannya, ada masalah dengan sel-sel tersebut yang terlewatkan. Namun, dengan melakukan Pap smear secara rutin, jika sel-sel abnormal itu tidak terdeteksi pada satu waktu, maka mereka akan terdeteksi pada saat Anda melakukan Pap smear berikutnya.

Sejak menikah 4 tahun lalu, saya belum pernah Pap smear. Usia saya sekarang 28 tahun. Apakah terlambat jika saya melakukan Pap smear sekarang?  Tidak. Pada dasarnya, Pap smear harus dilakukan paling lambat 3 tahun setelah hubungan seks pertama kali, dan sangat dianjurkan untuk melakukan Pap smear setahun sekali bagi wanita berumur diatas 21 tahun dan aktif melakukan hubungan seks.  Ketika sudah berumur 30 tahun ke atas, Anda dianjurkan untuk melakukannya setahun sekali, jika sudah dilakukan 3 tahun berturut turut dan hasilnya baik (selalu negatif), pemeriksaan boleh dilakukan  2-3 tahun sekali. Lakukan Pap smear secara rutin.

Minggu, 15 Januari 2012

Mengapa Anak Berperilaku Buruk?

Perilaku agresif terkadang lazim ditemui pada anak-anak usia dibawah lima tahun (balita). Namun jika perilaku tersebut masih bertahan sampai ia bersekolah TK atau SD, hhhm bisa jadi ada yang salah dengan pola asuh ibunya.

Para peneliti dari Universitas of Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan pada umumnya pembawaan bayi adalah tenang. Tetapi pada satu masa di awal usia balita, anak bisa punya kebiasaan suka memukul. Sifat agresif itu mencapai puncaknya saat balita berusia 2,5 tahun, kemudian mereda.

Menurut teori, balita berusia 4 tahun lebih bisa dikendalikan dibanding balita usia 2 tahun, dan anak berusia 6 tahun berperilaku lebih baik dibanding rata-rata anak usia 4 tahun.

Namun pada kenyataannya ada anak-anak yang berperilaku sulit diatur. Menurut Michael Lorber, peneliti yang melakukan riset ini, ada sebagian anak yang tetap berperilaku agresif sampai ia berusia 6 tahun.
"Anak yang masih bersikap agresif di usia TK atau kelas I sekolah dasar berpotensi besar membawa sikap itu sampai besar," kata Lorber.

Padahal, literatur menyatakan anak yang agresif, seperti suka memukul atau melempar benda saat tantrum, cenderung bermasalah di sekolah, beresiko tinggi depresi, bahkan suka melakukan kekerasan pada pasangannya kelak.

Dalam penelitian yang dilakukan Lorber terhadap 267 ibu dan anak, diketahui bayi usia 3 bulan pun sudah bisa meniru. Jika sejak bayi si ibu bersikap kurang sabar atau suka mengomel, besar kemungkinan bayinya akan tumbuh menjadi anak berperilaku buruk.

Sikap agresif anak juga bisa timbul dari pengaruh sekelilingnya, seperti tayangan televisi atau video games. Namun, Lorber menjelaskan bahwa pola asuh bukan faktor tunggal dalam pembentukan perilaku anak karena ada juga pengaruh faktor genetik.

Walau begitu, ia menyarankan agar orangtua memberi contoh perilaku yang baik pada anaknya. "Mulailah sedini mungkin. Menjadi orangtua yang sensitif dan merespon kebutuhan sosial dan emosional anak sangatlah penting," katanya.