Senin, 30 Agustus 2010

Si Kecil Menggigit Saat Disusui

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Saat menyusu terkadang bayi suka menggigit puting payudara ibunya, hal ini tentu saja membuat ibu kaget dan kadang menimbulkan refleks tertentu. Bagaimana mengatasi bayi yang suka menggigit puting payudara?

Beberapa ibu ada yang mulai menyapih anaknya ketika mulai berpikir bahwa gigi bayi yang mulai tumbuh bisa membuatnya terluka. Munculnya gigi pertama pada bayi sangat berbeda tiap anak, tapi rata-rata gigi pertama muncul pada usia enam bulan.

Ketika bayi menggigit puting payudara, maka reaksi yang biasa dikeluarkan oleh ibu adalah berteriak atau menjerit.

Reaksi ini pastinya akan membuat bayi terkejut dan tidak mengulanginya lagi atau menolak untuk menyusu kembali. Tapi beberapa bayi justru ada yang menjadi penasaran dan berusaha untuk mengulanginya lagi untuk melihat reaksi ibunya. Jika kondisinya seperti itu, maka cobalah untuk tetap tenang dan diam.

Jika bayi terus menggigit, maka orangtua harus mencari tahu apa penyebabnya dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan bayi untuk menggigit dengan cara lain. Misalnya dengan memberinya mainan khusus untuk bayi yang boleh digigit.

Meski demikian dikutip dari Babycenter, Senin (30/8/2010) ada alasan lain yang membuat bayi menggigit puting payudara ibunya, yaitu:
1. Bayi tertidur saat menyusu.
Beberapa bayi terkadang menggigit payudara ibunya ketika sudah akan berakhir menyusunya. Karena itu perhatikan bayi saat menyusu, jika ia sudah mulai melemah atau memperlambat gerakannya maka cobalah untuk mengeluarkan mulut sang bayi secara perlahan.

2. Sebagai bentuk pengalihan.
Beberapa bayi menggigit puting payudara ibunya ketika berusaha untuk mengalihkan sesuatu. Ketika ia merasa terganggu dan memutar kepalanya, maka beri perhatian untuk mengalihkan perhatiannya.

Jika bayi sudah terlihat akan menggigit, maka masukkan jari kelingking ke sudut mulutnya dan letakkan diantara gusinya. Kondisi ini akan membuat bayi lebih memilih untuk menggigit jari dibandingkan dengan payudara. Namun satu hal yang pasti jangan menariknya ketika bayi sudah menggigit, karena akan membuat ibu bertambah sakit.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan bayi yang suka menggigit adalah:

  1. Usahakan untuk menatap mata bayi dengan menunjukkan rasa tidak senang dan berusaha untuk menghentikan menyusui.
  2. Jika anak terus menerus menggigit, maka berilah ia lebih banyak pelukan, ciuman dan pujian ketika ia berhasil menyusu tanpa menggigit.
  3. Jika bayi menggigit untuk menarik perhatian, maka berilah ia perhatian yang cukup selama menyusu misalnya dengan mengajaknya ngobrol atau sambil mengusap bayi.
  4. Belajarlah untuk mengetahui tanda-tanda bayi akan selesai menyusu.
  5. Usahakan untuk tidak memberinya makan kecuali saat ia benar-benar lapar.
  6. Berilah ia mainan yang bisa digigit dan khusus diberikan pada bayi yang baru tumbuh gigi sebelum atau setelah bayi menyusu.

Perempuan Hamil yang Stres Lebih Banyak Makan Karbohidrat

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Perempuan hamil yang merasa lelah, stres dan cemas akan lebih banyak makan karbohidrat. Perempuan-perempuan ini dilaporkan mengonsumsi lebih banyak roti, makanan ringan yang mengandung lemak, protein, besi dan seng.

Sedangkan nutrisi utama berupa asam folat dan vitamin C justru terabaikan. Padahal diketahui bahwa asam folat merupakan salah satu mikronutrisi penting untuk mencegah cacat lahir pada bayi.

Studi yang dilakukan terhadap 134 perempuan, didapatkan perempuan yang selalu merasa lelah selama kehamilannya cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung kadar energi dan seng yang tinggi, serta asupan asam folat yang rendah.

Para ahli memperingatkan bahwa suasana hati ibu hamil bisa mempengaruhi pola makannya. Perempuan yang merasa stres atau lelah selama kehamilannya, cenderung memiliki pola makan yang buruk.

Jika hal ini berlangsung terus selama hamil, maka akan berdampak terhadap kesehatan janin yang dikandungnya. Hasil ini dilaporkan oleh peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

"Temuan kami menunjukkan bahwa perempuan yang merasa lelah, stres dan cemas selama hamil akan lebih banyak makan, terutama karbohidrat," ujar peneliti Laura Caulfield, seorang profesor di Bloomberg's Centre for Human Nutrition, seperti dikutip dari Health24, Senin (30/8/2010).

Lebih lanjut Caulfield menuturkan mengonsumsi makanan dengan porsi lebih banyak memang bisa meningkatkan beberapa kadar mikronutrien penting di dalam tubuh ibu, tapi hal ini juga menyebabkan adanya penurunan mikronutrien lain yang juga penting untuk ibu hamil seperti asam folat dan juga vitamin C.

"Penelitian ini bisa memberikan wawasan baru seputar faktor yang berhubungan dengan asupan makanan selama kehamilan dan memberikan solusi untuk meningkatkan efektivitas program gizi pada ibu hamil. Karenanya faktor psikososial perlu dipertimbangkan ketika ibu hamil mengkonsultasikan mengenai pola makannya," ungkap Caufield.

Bayi Prematur Hidup Lagi Setelah Dipeluk Ibunya 2 Jam

Irna Gustia - detikHealth

img
Bayi Jamie (Foto: Channel 7\'s)
Sydney, Sentuhan kulit ibu memberikan keajaiban kepada bayi prematur yang sudah dinyatakan meninggal. Seorang wanita membuktikan bagaimana bayinya yang sudah meninggal bisa hidup lagi setelah 2 jam dipeluknya.

Bayi Jamie Ogg lahir prematur dalam usia 27 minggu di sebuah rumah sakit di Sydney. Bayi Jamie dilahirkan kembar dengan berat hanya 900 gram bersama adik kembarnya Emily.

Namun bayi Emily selamat, sedangkan Jamie dinyatakan meninggal setelah dokter berjuang menyelamatkannya dan tidak ada tanda-tanda kehidupan setelah 20 menit.

Dokter kemudian membungkus bayi Jamie yang sudah tak bernyawa dengan selimut dan memberikan kepada ibunya Kate Ogg. Kate dan suaminya David Ogg begitu hancur menerima satu anak kembarnya meninggal.

Oleh Kate, bayi Jamie yang sudah tak bernyawa ditaruhnya didadanya sambil terus dipeluk. Selama 2 jam, Kate berbicara dengan bayi Jamie tentang keluarga dan apa yang akan dilakukan sepanjang hidupnya jika ada Jamie.

"Aku menaruh dia di dada dengan kepalanya di lenganku dan terus memeluknya sambil berbicara. Dia tidak bergerak sama sekali," kata Kate dalam wawancara dengan televisi Channel 7's sepert dilansir news.sky.com, Minggu (29/8/2010).

Pelukan Kate selama 2 jam tersebut ternyata memberikan keajaiban. Bayi Jamie mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. "Napas Jamie kadang terengah-engah, tapi menurut dokter itu tindakan refleks," kata Kate.

Sesuatu yang mengejutkan pun terjadi. Bayi Jamie bergerak seperti terkaget dan napasnya mulai teratur. "Aku berpikir, ya Tuhan apa yang terjadi, beberapa menit kemudian ia membuka matinya. Ia mengulurkan tangannya dan meraih jari saya dan menggerakkan kepalanya," tutur Kate.

Dokter pun terkejut dan terus berkata tidak percaya dan mengatakan ini suatu keajaiban. Kate lalu memberikannya ASI perlahan-lahan.

Dokter menduga tubuh hangat Kate bertindak seperti inkubator yang menjaga bayi dan merangsangnya tetap hangat. Metode ini seperti yang dianjurkan para ahli agar memberikan gendongan Kangguru pada bayi prematur.

Sentuhan kulit ke kulit dengan cara memeluk bayi di dada lebih menguntungkan ketimbang perawatan dalam inkubator.

David mengaku sangat beruntung mempunyai istri yang kuat dan cerdas. "Dia seperti punya naluri yang kuat apa yang mesti dia lakukan. Jika Kate tidak memeluknya lama, mungkin Jamie tidak akan pernah berada di sini," kata David.

Bayi Jamie yang muncul di TV adalah bayi sehat yang sekarang berusia 5 bulan.

Bayi yang lahir prematur memang sangat rentan terhadap suhu dan mudah terserang hipotermia sehingga harus dimasukkan ke dalam inkubator. Tapi dengan metode Kangaroo Care, ibu bisa merawat si kecil secara lebih dekat tanpa perlu menggunakan inkubator.

Kangaroo Care ini adalah metode perawatan bayi prematur dengan cara memberikan sentuhan kulit ke kulit antara si ibu dengan bayi.

Dalam melakukan metode ini, perlu diperhatikan bahwa posisi bayi harus lurus, tidak boleh ditekuk. Lalu bayi didekatkan ke tubuh si ibu. Kemudian beri penutup kepala dan kaki pada bayi. Lakukan hal tersebut selama 24 jam.

Dengan melakukan hal tersebut, bayi akan mendapat panas dari tubuh ibunya dan suhunya menjadi stabil karna si ibu memiliki suhu tubuh antara 36,5-37 derajat Celcius. Suhu tubuh ibu ini merupakan pemanas alami yang lebih baik
dibandingkan dengan inkubator yang hanya bersuhu 34 derajat.

Rabu, 25 Agustus 2010

cacar air pada Ibu hamil

Pagi ini tersiar khabar, salah satu rekan kerjaku terkena cacar air. Waduuhhh...tiba2 jadi parno nih...soalnya kemaren setengah harian sama2 dia : lunch, ke ATM, ngobrol2, ke toilet & duduk di sebelahnya waktu buka puasa bersama di kantor...

Langsung deh ngerasanin kondisi badan...pegang2 dahi...raba2 leher...anget ngga ya?? tapi koq rada geliyengan yaa...waduuhhh....sempet panik. Browsing internet cari tau artikel soal cacar air pada Bumil. Eh iya, sms hubby kasih tau kondisi tsb 'pa si dede di perut gimana ya...baru aja lewat trisemester pertama, gpp?' Kata hubby 'ga usah panik ya Ma, janji??Banyakin minum air putih & makan yang bergizi aja, Insya Allah ga ketularan'...amiennnnn jawabku.. Temen2 laen nyaranin ke dokter, ada yg nyuruh konsul aja, ada yang nyuruh minta vaksin, ada yang nuruh makan enak aja...huehehehe...baiknya temen2ku ini...

Untuk nambah ilmu, berikut cuplikan artikel tentang cacar air yaaaa....moga bermanfaat.

PENGALAMAN Suatu ketika istri saya berbicara pada saya kalau dia punya jerawat di punggung padahal sebelumnya dia tidak pernah mengalaminya. Saya jawab sekenanya saja waktu itu, “Ah itu mungkin bawaannya adik bayi di kandungan yang gen-nya ikut ayahnya. Aku kan sering jerawatan di punggung”. Istri mengangguk mengerti dan tidak terlalu mempermasalahkan masalah jerawat di punggung itu. Tiga hari kemudian, jerawat yang bentuknya bintik-bintik berisi cairan itu semakin banyak dan segera menyebar di seluruh tubuh. Di tengah kepanikan itu, kami pun bertanya-tanya ke teman-teman yang pernah hamil kenapa muncul bintik-bintik itu. Jawabannya bermacam-macam. Ada yang bilang itu biang keringat ada juga yang bilang itu memang bawaan bayi karena bayi membutuhkan hormon dan hormon itu tidak cocok dengan kondisi tubuh ibu hamil. Jawaban yang kami terima saat itu, adalah karena bawaan bayi. Tapi masalah ini masih menggangu pikiran saya dan istri. Akhirnya kami memutuskan untuk periksa ke dokter kandungan di Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa istri saya mengalami cacar air. Oleh karena itulah, saya langsung mencari informasi tentang cacar air ini.

INDIKASI
Cacar air (chicken poz) disebabkan oleh virus varisela zooster.  Tanda-tanda cacar air pada tubuh adalah munculnya bintik-bintik seperti letupan kecil pada kulit (seperti habis kena sundut rokok) dan demam panas yang tinggi. Penularan melalui hembusan udara, batuk maupun bersin, dan yang paling potensial adalah karena sentuhan langsung terhadap bintik yang berisi cairan tersebut. Hampir seluruh tubuh bisa terkena bintik-bintik ini antara lain bagian muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata, dan termasuk bagian tubuh yang paling intim.
Penyakit cacar air ini dapat menular dengan sangat cepat dan timbulnya pun secara tiba-tiba. Bintik-bintik akan muncul setelah 12 hari penularan. Anak-anak adalah objek yang sering terkena penyakit ini. Orang dewasa pun bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun bahkan untuk ibu hamil. Biasanya penyakit ini terjadi selama 17-21 hari.

PENGARUH TERHADAP IBU HAMIL DAN JANIN
Ibu hamil adalah kelompok orang dewasa yang rentan terhadap cacar air khususnya apabila pada belum pernah terkena cacar air.
  • Trimester Pertama : Pada usi kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi seperti keguguran, kelahiran mati, atau si bayi terkena sindrom congenitial varicella. kemungkinan lain adalah pada pertumbuhan bayi saat usia 10 tahun terkena herpes zooster.
  • Trimester Kedua : Virus ini akan menyebabkan gangguan kehamilan
  • Trimeseter Ketiga : Saat ibu hamil akan melahirkan, bisa menyebabkan kematian
OBAT-OBATAN YANG DIANJURKAN
Dokter yang memeriksa istri saya menganjurkan VALTREX  yang diminum 3 x sehari dan 1 kali minum 2 tablet (Obatnya cukup mahal), tablet IM-BOOST yang diminum 2x sehari, dan salep MEBO yang diolesi 6 jam sekali.

PENCEGAHAN LAINNYA
Berdasarkan sumber dari anakku.net.
  1. Ibu hamil perlu diperiksa status imunitasnya baik sebelum hamil atau pada tiga bulan pertama kehamilan.
    Pencegahan dilakukan dengan menyuntikkan VZIG (Varicella Zoster Imunoglobulin) atau dengan obat antivirus yaitu asiklovir dalam 2-3 hari setelah ibu hamil kontak dengan penderita cacar air.
  2. Bila ibu hamil sudah terlanjur terkena cacar air, berikan asiklovir dan ibu perlu dirawat bila terjadi komplikasi.
  3. Bila ibu terkena cacar dalam 7 hari sebelum melahirkan hingga 3 hari setelahnya, bayi haruslah diberi VZIG karena ia belum memiliki kekebalan terhadap cacar air. Juga, diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
Sebagai suami yang sangat perhatian terhadap istri dan pertumbuhan bayinya kelak,segera lakukan penanganan yang cepat. Cari informasi sebanyak-banyaknya agar kesehatan istri kita yang lagi hamil segera sembuh dan perkembangan janin berjalan dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat.

Oh ya untuk tambahan, ada Bumil yang cerita dia terkena cacar air sewaktu kehamilan 3bln, oleh dokternya disuruh tenang saja jangan panik. Ikutin instruksi dokter, akhirnya bisa menjalani masa sakit sekitar 2 minggu dengan nyaman & tenang. Dannn, sewaktu lahiran baby nya gpp....Subhanallah. Kita memang harus berupaya yang terr..terr..dan terrbaik untuk our baby yaaa.....

Tetep semangat !!!!!

Puasa Tak Bahaya bagi Ibu Hamil

Puasa tak mempengaruhi kondisi janin yang dikandung.

 Puasa tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Bahkan perempuan yang sedang hamil sekalipun tetap diperbolehkan menjalankan ibadah puasa. ''Puasa tidak mempengaruhi kondisi janin yang berada di dalam kandungan,'' jelas dokter ahli kandungan dan kebidanan, dr Maman Hilman SPOG.

''Justru yang terpengaruh adalah kondisi sang ibunya sendiri, apakah dia sehat dalam menjalankan ibadah puasa atau tidak,'' ujarnya pada Republika, Kamis (13/10). Pada usia kehamilan dengan kisaran antara empat sampai tujuh bulan, menurut dokter Maman, puasa tidak akan berpengaruh apa-apa. Sebab pada masa itu biasanya kondisi kesehatan sang ibu sudah dalam taraf penyesuaian.

Masalahnya akan lain bila masa kehamilannya masih muda. Pada masa ini biasanya si ibu hamil sering merasa mual-mual dan terkadang berlanjut dengan muntah. Lantaran kondisi kesehatannya tak memungkinkan, maka ibu hamil terpaksa tidak berpuasa.''Sebetulnya kalau daya tahan sang ibu kuat, ya tidak ada masalah. Dan, ini tetap saja tidak mempengaruhi janin,'' ungkap Maman.''Tapi, janganlah memaksakan diri untuk berpuasa,'' anjur dokter RS Hermina Depok itu.

Dia kembali menegaskan bahwa pengaruhnya memang tidak terjadi langsung pada janin. Akan tetapi, tambah dokter Maman, pada si ibu hamil itu sendiri. Antara lain terjadi kekurangan cairan di dalam tubuh karena sering keluar lewat muntah. ''Yang jelas lihat dulu kondisi kesehatan. Hukum Islam pun menganjurkan bahwa jika dalam keadaan sakit diperbolehkan tidak berpuasa. Tapi, akan lebih baik lagi jika ini dikonsultasikan dengan dokter kandungan langganannya,'' lanjutnya.

Maman menambahkan, bayi yang ada dalam kandungan tidak terpengaruh secara langsung berkaitan dengan kegiatan pola makan yang dilakukan sang ibu. Sebab, tutur dokter Maman, bayi yang berada dalam kandungan mendapat asupan makanan dari plasenta atau ari-ari lewat aliran darah dan langsung menyebar ke seluruh tubuh. Sebelumnya dengan dipompa terlebih dahulu lewat jantung kemudian disalurkan.

Bagaimana pula dengan ibu yang hamil tua? Bolehkah berpuasa? Dokter Maman sekali lagi berpulang pada kondisi kesehatan sang ibu. Bila kondisi fisiknya memungkinkan, tak masalah sang ibu berpuasa. Yang patut diperhatikan adalah bahwa pada usia kehamilan lebih dari tujuh bulan biasanya janin memerlukan asupan makanan lebih banyak. Inilah yang menyebabkan si ibu terlihat sering lemas. ''Cara mensiasatinya selain jangan dipaksakan apabila memang benar-benar tidak kuat, juga harus minum sebanyak-banyaknya sewaktu sahur dan berbuka puasa untuk menambah cairan dalam tubuh,'' lanjutnya.

Menyangkut konsumsi cairan selama puasa itu, Dr Piprim B Yanuarso menyebutkan bahwa pada dasarnya puasa bagi ibu hamil sama dengan ibu menyusui. ''Sang ibu harus pandai-pandai memperbanyak cairan
dalam tubuh ketika berbuka puasa atau sahur. Sebab pada dasarnya hanya memindah kegiatan jam makan saja,
'' kata Piprim, secara terpisah. ''Sama saja dengan ibu menyusui yang bisa terus berpuasa apabila sang bayi tidak rewel. Begitu juga bagi ibu yang hamil tua, jangan dipaksakan apabila gerak bayi tidak seperti biasanya,'' tambah Direktur Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) itu.

Ia mengatakan pada usia kehamilan delapan bulan biasanya ibu sudah bisa merasakan gerakan janin dalam kandungnya. Apabila janin ada perubahan dari biasanya, misalnya geraknya menjadi sedikit atau bahkan tidak bergerak sama sekali, janganlah dipaksakan berpuasa. ''Pengaruhnya juga untuk sang ibu, kalau tidak kuat bisa hipogrikemi atau kadar gula menurun. Yang ini tentu saja kurang bagus untuk anak,'' tambahnya. Prinsipnya, kalori tidak boleh berkurang. Perlu makanan yang nilai kalorinya lebih tinggi dari biasanya. Makanan itu bisa didapat dengan selain makan sehat diselingi makan buah-buahan. Dan untuk menambahnya bisa dengan minum es krim susu.

Republika Online

Puasa Ramadhan di Masa Hamil dan Menyusui

Terkait kesehatan, ada beberapa pertimbangan mengenai boleh atau tidaknya seorang wanita yang sedang hamil berpuasa di bulan Ramadhan. Pertama adalah dampak puasa pada tubuh ibu dan janin. Kajian-kajian ilmiah telah membuktikan bahwa puasa selama bulan Ramadhan tiak menyebabkan malnutrisi atau gangguan asupan kalori selama tidak ada pembatasan jumlah dan jenis-jenis makanan yang diperlukan pada saat sahur maupun berbuka puasa.

Hal lain yang perlu diperhatikan, hendaknya berpuasa dilakukan dengan rasa ikhlas, karena ternyata berpengaruh pada hipotalamus manusia. SEbagai perbandingan, pada orang yang melakukan diet ketat untuk mengurangi berat badan, pusat lipostat di hipotalamus akan mengompensasi keadaan ini dengan menambah kembali berat badan pada saat program diet dihentikan. Berbeda dengan penurunan berat badan yang dilakukan secara bertahap dengan cara mengubah kebiasaan atau perilaku makan seperti pada bulan Ramadhan.

Kehamilan sendiri bukanlah kelainan atau penyakit. Kehamilan merupakan kondisi normal dan alamiah yang dapat dialami oleh sebagian besar wanita. Jadi, apabila tidak ada masalah kesehatan pada ibu maupun janin, ibadah puasa tidak menjadi kendala.

Dengan pertimbangan segala kondisi, ibu dengan usia kehamilan trimester (tiga bulan) pertama, boleh tidak menjalankan ibadah puasa. Karena pada trimester pertama adalah periode organogenesis (pembentukan bagian-bagian organ janin, termasuk otak). Selain itu, biasanya pada trimester pertama sering terjadi gangguan mual dan muntah sehingga asupan cairan dan kalori terganggu.

Bila usia kehamilan mencapai trimester kedua dan ketiga (bulan keempat hingga kesembilan), ibu hamil dapat berpuasa dengan catatan ia dan janin dalam kondisi baik. Seyogyanya puasa dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter atau dokter ahli kebidanan dan kandungan yang menangani dan melakukan pengawasan.

Bila tidak ditemukan faktor-faktor penyulit kehamilan, ibu hamil boleh berpuasa. Beberapa kondisi penyulit yang mesti diwaspadai antara lain:
1. Perdarahan
Pada Ibu yang pernah mengalami perdarahan semasa kehamilan, memaksakan diri berpuasa dapat menyebabkan perdarahan bertambah parah. Bila tetap berpuasa, dikhawatirkan ibu tidak bisa mengonsumsi obat yang diresepkan.

2. Diabetes Mellitus (DM)
Ibu hamil yang menderita DM disarankan tidak berpuasa. Karena selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah tetap terkontrol (bisa tetap stabil).

3. Hipertensi
Mirip dengan DM, terapi obat tidak boleh terlewatkan pada kasus hipertensi. Bila terlewat, besar kemungkinan tekanan darah menjadi tidak terkontrol, bisa naik atau turun. Padahal, tekanan darah yang naik turun harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian pada ibu maupun janin.

4. Anoreksia dan bulimia
Efek yang bisa terjadi adalah kekurangan cairan tubuh. Padahal cairan tubuh amat penting bagi ibu hamil, terutama bagi bayi yang sedang dikandung.

5. Gangguan sistem pencernaan
Ibu hamil yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya kambuh karena lambung yang kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung.

6. Dehidrasi
Penyebabnya bisa bermacam-macam.

Selain faktor penyulit di atas, ada sejumlah tanda tak lazim yang juga harus dicermati bila ibu hamil menjalankan ibadah puasa. Meski tidak memiliki faktor penyulit di atas, bila muncul tanda-tanda di bawah ini, ibu disarankan segera mengakhiri puasanya:
1. Muntah
Bila keluhannya tidak hebat dan frekuensi muntah tidak sering, misal hanya 1-2 kali dalam sehari, atau tenggang waktunya sekitar 6 jam sekali, ibu hamil boleh melanjutkan puasa bila masih kuat. Namun harus cukup istirahat dan mengurangi segala aktivitas. Jika keluhan lebih dari itu, disarankan berbuka agar terhindar dari dehidrasi yang bisa berakibat fatal bagi ibu dan janin. Selain itu, bila tetap berpuasa, dikhawatirkan tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak tubuh akibat asupan makanan yang kurang. Hal ini dapat menyebabkan darah ibu bersifat asam dan kadar keton dalam darah pun naik. Kalau sudah begini, organ-organ tubuh seperti ginjal dapat mengalami kerusakan dan janin kekurangan nutrisi penting.

2. Diare
Bila hal ini terjadi, apalagi bila disertai perasaan mulas/melilit, sebaiknya segera berbuka walaupun mungkin kejadiannya baru sekali. Segera ke dokter agar bisa cepat tertangani dan kemungkinan terjadinya dehidrasi bisa diantisipasi.

3. Mimisan
Pecahnya pembuluh darah dapat merupakan pertandan bawa tekanan otak meningkat karena kondisi tubuh kurang stabil.

4. Lemas
Dapat disebabkan oleh hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah). Bila puasa dipertahankan, dikhawatirkan janin kekurangan zat-zat makanan yang memperngaruhi pertumbuhannya.

5. Pusing
Bila masih tahap ringan, tanpa obat bisa sembuh sendiri dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas sehingga ibu tetap bisa berpuasa. Namun bila disertai mual dan/atau muntah, dan harus dibantu obat karena pusing tidak tertahankan lagi, disarankan segera berbuka denagn air hangat yang manis kemudian makan nasi secukupnya sebelum minum obat.

6. Keringat berlebih
Wajar bila ibu hamil banyak berkeringat. Namun bila berlebihan, terutama bila yang muncul adalah keringat dingin, sebaiknya menyegerakan berbuka karena itu pertandan fisik ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.

7. Mata berkunang-kunang
Besar kemungkinan ibu mangalami hipoglikemia (kadar gula dalam darah terlalu rendah). Bila mengalaminya, disarankan ibu segera berbuka, meneguk minuman hangat manis, makan, dan istirahat.

8. Kram dan kesemutan
Sebenarnya bila mengalami hal ini ibu hamil tetap boleh berpuasa karena kram dan kesemutan umum terjadi pada ibu hamil. Tetapi bila keluhan muncul akibat ketidakseimbangan elektrolit, apalgi disertai pembengkakan dan ibu sangat lemah, disarankan berbuka.

Tips berpuasa untuk ibu hamil

1. Selama berpuasa, asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% proterin, dan 10-20% lemak. Hanya waktunya saja yang dipindahkan; semua asupan dipenuhi saat sahur, berbuka puasa, dan waktu antara berbuka-sahur.

2. Menghindari terlalu banyak lemak, gula, garam, dan kafein.
3. Upayakan mengonsumsi makanan segar.
4. Mengurangi makanan yang digoreng/dibakar dengan banyak lemak.
5. makan sayur dan buah sebanyak mungkin.
6. Makanan pembuka yang manis masih boleh dikonsumsi asal tidak berlebihan.
7. Memenuhi kebutuhan cairan 1,5-2 liter sehari.
8. Direkomendasikan pemberian asam folat dan bila perlu suplemen zat besi.

Contoh pengaturan menu untuk ibu hamil yang berpuasa

Saat berbuka, dianjurkan untuk memulai dengan makanan dan minuman yang ringan seperti buah segar, jus buah segar, bubur dengan susu skim, disusul dengan makanan lengkap yang rendah lemak (nasi lengkap dengan sayur dan daging/ikan/telur yang direbus/dipepes/dibakar). Buah kering seperti kurma, kismis, atau lainnya dapat ditambahkan sebagai pemanis, penambah rasa dan sumber zat besi.

Sekitar 2-3 jam berikutnya, ibu hamil dapat mengonsumsi cemilan sehat berupa roti diisi telur, tomat, dan selada. Menu ini bisa diganti tuna dengan salad. Atau roti diisi keju rendah lemak. Atau Daging ayam panggang dan sayuran segar lainnya. Pilihan lainnya adalah kentang bakar (jacket potatoe) lengkap dengan keju, bean, atau lauk hewani lainnya. Dapat pula mengonsumsi pasta atau mie yang dilengkapi dengan sayur dan lauk pauk. Kemudian ditutup dengan buah-buahan.

Selama menunggu sahur, diupayakan banyak minum demi memenuhi kebutuhan 2 liter perhari.

Makan sahur berupa makanan lengkap yakni karbohidrat (nasi, pasta, roti, atau kentang) lengkap dengan lauk pauk rendah lemak, sayur dan buah segar.

Disadur dari salah satu artikel

Selasa, 24 Agustus 2010

I'm Pregnant...!!!

woww....awalnya deg2an, bener ga sih yang aku rasakan beberapa hari ini..
Pas banget my hubby lagi pergi keluar kota. Iseng ke apotik beli TP ...pertama cek negatif. Baca2 internet diminta ulang smeinggu lagi. 5 hari kemudian coba lagi TP, waduhh...dag dig dug...tunggu bentar...lha koq ada 2 garis tapi samar....Subhanallah, langsung gemeteran tangan.

Ga sabar, sms hubby...katanya 'wah Ma, klo emang beneran jadi Alhamdulillah banget ya'...amienn...Besoknya krn lagi batuk parah ke dokter aja pas istirahat kantor. Di usg masih kosong tapi udah kaliatan kantung nya. Dikasih obat penguat (krn lg batuk parah) plus vitamin....biayanya...wowwww...760rb!!! Subhanallah...mahal nya

Tiga hari kemudian hubby pulang, ga sabar ngajak ke dokter sekitar rumah....setelah proses daftar pasien baru, timbang di suster ehh lha ya koq susternya ngomong g percaya udah positif. soalnya memang saya belum masuk jadwal haid, kira2 masih 10 hari lagi jadwal rutinnya. Sebel denger komentar suster, nunggu aja deh...mudah2an dokternya ramah. Tunggu punya tunggu, sambil liat pasien2 lain...hihihihi...ada 2 ce perutnya sama2 gede, rupanya janjian kontrol nya....lucu aja liat nya. ada juga yang bolak balik ke toilet terus...

Akhirnyaa, dipanggil juga namaku....deg2an...mo liat si dede gimana ya. Baru juga duduk, ehh si dokter bilang 'Ibu belum telat haid, koq tau sudah hamil' saya bilang sudah TP 2x dan hasilnya positif, tanda2 juga udah terasa...trus doktenya bilang 'wahh klo blum telat sih itu belum hamil, bisa aja salah hitung tgl haid, bisa aja hasil TP nya salah'....uugghhhh....sebelllll banget dengernya. Padahal udah semangat ehh jadi langsung down. Kulirik hubby juga lagi diem aja, mukanya udah berubah, tengok lagi si dokter...mungkin liat muka kita yang agak ditekuk akhirnya dia minta usg transV. Untunggg aja suster yang didalem baek, dia nenangin aku.

Pas usg, keliatan kantungnya...udah ada penebalan, tp dokternya masih g yakin. Yaud, kita males nanya2 & keluar ruangan dokter mutusin ga akan balik lagi. Beda bangett lohhh ama dokter pertama, biarpun hasil usg sama tapi sikapnya beda jauhh banget. Tunggu 3 hari kemudian, coba test lagi yang ketiga hasilnya positif & tambah jelas garisnya (total TP udah 4x euuyyyy....hehehehe). Tunggu lagi deh sampe jadwal haid seharusnya...padahal dari baca2 internet & iklan di TV dibilang, kehamilan sudah bisa terjadi sebelum telat haid, dan sangat sedikit % calon ibu yang mengetahui sejak dini dirinya sedang hamil. Apalagi dari berbagai alat TP tertulis 'alat ini bisa mendeteksi kehamilan 7 hari setelah berhubungan' Dan lagi2 dari artikel yang aku baca, alat TP itu mengetes kehamilan dari kadar hormon apa ya...HCG klo g salah...dan stelah terjadi pembuahan kadar hormon bisa meningkat, nahh itu yang terbaca oleh alat TP. Tapi ada juga urine calon bumil yang tidak bisa terdeteksi kehamilannya oleh alat TP. Nahhh mereka itu harus mengecek positif ngga nya dari tes darah di Lab. Bisa saja setelah diketahui + tapi hasil usg ngga ngebaca alias blum ketahuan bener ngga nya hamil (menurut kedokteran), karena jika umur kehamilan di bawah 4weeks biasanya baru terlihat penebalan atau kantung kehamilannya aja, calon janin blum keliatan. Nahh di atas 4w baru keliatan gumpalan darahnya yg jadi cikal bakal si dede & baru bisa dihitung perkiraan umur si dede....huehehehe...itu dari yang pernah aku baca2 di internet yaa...mudah2an g salah kutip..hihihihi

So....aku tetap berbesar hati...tetep coba nahan yang namanya mual2, kram2 perut, moody, dsb. Pas tgl perkiraan haid ngajak hubby ke dokter, mo nengok dede. Kali ini ganti RS Bunda aja yang udah terkenal bagus...hiiihihihi...cari dokter apa aja tohh nanti masih bisa milih dokter lagi. Ditimbang, ditensi, trus dipanggil masuk...ditanya sedikit2 kondisinya, trus usg...jreng..jreng...udah keliatan calon dedenya masih berupa gumpalan darah...udah bisa dikira2 umur kehamilan 6w5d..waaaahhhh...alhamdulillah....bener khannn...hehehehe....

Waktunya bikin pengumuman ke kerabat, keluarga, & temen2 kantor...ehhhh banyak yang heran & komentar 'koq anak pertama tapi udah bisa tau hamil jauh sebelum telat haid' hihihihihihi.....anak mama emang pinter ya, udah kasih tau mama papa nya sejak dini....