Minggu, 23 Oktober 2011

Asam Folat & Zat Besi : Selamat Tinggal Lesu, Lelah, Letih, Lemah…

Segera amati pola makan jika Anda mudah lelah dan kurang bertenaga. Mungkin Anda mengidap anemia, akibat asupan nutrisi yang kacau.

Belakangan Ayu mudah merasa lelah. Badan terasa tidak bertenaga. Wajahnya pucat. Dulu setiap kali menuju kantornya di lantai 2, dari lobi ia pilih naik tangga. Namun sekarangg ia tak mampu lagi. Baru sampai di satu lantai, ia ngos-ngosan dan sesak napas.

Setelah memeriksakan diri ke dokter, diketahui bahwa Ayu mengidap anemia. Kadar hemoglobinnya (Hb) hanya 8 g/dl, padahal kadar Hb normal rata-rata adalah 14-16 g/dl. Secara khusus, kadar Hb normal untuk wanita 12-14 g/dl, sedangkan bagi pria 14-18 g/dl.

Kekurangan zat besi

Anemia sebagian besar disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi, sehingga sering disebut anemia gizi besi. Karena asupan zat besi terbatas, pembentukan hemoglobin darah menjadi terhambat. Padahal, hemoglobin merupakan truk pengangkut oksigen ke seluruh tubuh, melalui aliran darah. Akibatnya, jaringan tubuh kekurangan oksigen, dan muncullah gejala lemah, lesu, letih, sesak napass, dada berdebar.
Ubi jalar merah

Merupakan sumber betakaroten yang murah. Di dalam tubuh, betakaroten diubah menjadi vitamin A. Nah, vitamin A inilah yang akan membantu memobilisasi simpanan zat besi dari dalam organ hati, untuk diedarkan ke dalam aliran darah.

Sumber lain betakaroten, pepaya, mangga, semangka merah, melon jingga, pisang terutama pisanggg raja, wortel, paprika merah dan hijau, bayam (termasuk bayam merah), jagung manis, sayuran daun hijau (daun pepaya, daun singkong, daun pakis, daun melinjo, dll).

Kekurangan asupan zat besi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun umumnya akibat pengetahuan gizi yang terbatas. Pertama, karena pilihan makanan kita sehari-hari memang kurang mengandung zat besi. Kedua, karena keterbatasan asupan nutrisi yang dapat membantu penyerapan zat besi, khususnya vitamin C.
Faktor ketiga, terlalu banyak mengonsumsi makanan zat besu penghambat penyerapan zat besi, tanpa diimbangi asupan zat besi dan vitamin C memadai. Zat penghambat penyerapan zat besi tersebut adalah asam fitat (banyak terdapat dalam sayuran berserat tinggi, khususnya polong-polongan seperti kacang panjang, buncis, serta beragam sayuran daun hijau), asam oksalat (tersimpan dalam kacang-kacangan kering seperti kacang merah, kacang tolo, kacang hijau), dan tanin (teh pekat).

Ironisnya, walaupun mengandung zat penghambat penyerapan zat besi, kacang-kacnagan kering dan sayuran daun hijau juga kaya zat besi. Jadi bagaimana, dong? Ya, makan harus beragam, untuk memperkecil kemungkinan mendapatkan asupan zat penghambat penyerapan zat besi secara berlebihan. Lagipula, makan beragam bahan makanan memungkinkan penyerapan zat besi secara optimal, karena adanya hubungan saling ketergantungan antar-zat besi. (N)

Kepiting

Termasuk salah satu bahan makanan kaya vitamin B12. Dengan bantuan asam folat, vitamin B12 membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Sumber lain vitamin B12: ikan tuna, yogurt, daging sapi.

Hati ayam

Mengandung banyak sekali zat besi. Dibanding makanan nabati, makanan hewani lebih kaya zat besi. Selain itu, kanduangan zat besinya pun lebih mudah diserap tubuh. Zat besi berperan penting pada pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.

Sumber lain zat besi: ikan, daging sapi, kerang, nasi beras merah, aneka sayuran daun hijau (antara lain daun katuk, daun singkong, daun pepaya, bayam), beragam kacang-kacangan kering dan hasil olahnya (kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kedelai, tempe, tahu, susu kedelai), bit, salak, pepaya, kedondong.

Salmon

Mengandung banyak vitamin B6. Salah satu anggotaa kemlompok vitamin B-kompleks ini diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Sumber lain vitamin B6: alpukat, mangga, pisang, ubi jalar merah, nasi beras merah, ayam, ikan tuna, kentang, bokcoy.

Jeruk orange

Berlimpah asam folat. Santapan kaya asam folat membantu memulihkan tubuh dari anemia akibat kekurangan asupan folat. Sayangnya pemasakan merusak sebagian besar kandungan asam folat. Karena itu, asupan asam folat dari makanan yang disantap tanpa dimasak, lebih dianjurkan.

Sumber lain asam folat: alpukat, kol, bit. Asparagus, brokoli, bokcoy pun sarat asam folat, tapi biasanya harus dimasak lebih dulu sebelum disantap. Demikian pula dengan beragam kacang-kacangan kering dan hasil olahnya, seperti kacang merah, kacang tolo, kedelai, tempe, tahu, susu kedelai.

Kuning telur

Menyimpan segudang vitamin E. Namun jangan belebihan (tidak lebih dari 3 butir per minggu), karena kandungan kolesterolnya cukup tinggi. Sayangnya peranan vitamin E dalam sel darah merah belum banyak diketahui. Namun, kekurangan vitamin E telah diketahui dapat mengakiatkan anemia, hemolitik, yakni anemia akibat pecahnya sel-sel darah merah.

Sumber lain vitamin E: brokoli, alpukat, mangga, kacang tanah, biji bunga matahari, almond, kenari.

Cabai merah & cabai rawit

Banyak menyediakan vitamin C, jika disantap mentah. Caranya, ya kenapa tidak diulek dan disantap sebagai sambal metah saja? Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dan mengubah asupan folatt menjadi folat aktif sehingga muda diserap tubuh.

Sumber lain vitamin C: jambu biji lokal, stroberi, pepaya, mangga, belimbing, jeruk, rambutan, sirsak, kol yang disantap mentah.

Sumber: Majalah Nirmala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar