Jakarta, Bayi memiliki gaya menyusu yang khas dan
berbeda dengan bayi lainnya, meskipun bayi tersebut adalah kembar. Ada
bayi yang menyusu dengan tenang tapi ada juga yang sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya.
Edith Jackson MD, seorang
peneliti dari Yale University melakukan studi ini dengan mengamati
ratusan bayi menyusu di rumah sakit universitas itu.
Gaya menyusui ini seperti dikutip dari Parenting, Rabu (11/8/2010) telah diakui oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Lima gaya menyusu bayi adalah:
1. Gaya Barracuda
Gaya
ini disebut juga dengan 'Hoover' atau 'Little vacuums'. Bayi dengan
gaya ini biasanya akan menangkap puting susu (areola) payudara ibu dan
mengisap ASI dengan penuh semangat selama 10-20 menit.
Namun
biasanya bayi yang menyusu dengan gaya ini akan menimbulkan rasa sakit
pada payudara ibunya, karena mulut bayi tidak menempel dengan benar
sebelum mulai mengisap ASI.
Untuk mengatasinya cobalah membuat
halangan yang baik agar mulut bayi bisa masuk tepat di areola payudara
sehingga mengurangi rasa sakit, salah satunya bisa dengan menggunakan
jari ibu. Karena jika kondisi ini terus terjadi nantinya dapat merusak
payudara. Selain itu cobalah untuk mengganti posisi menyusui sesering
mungkin.
2. Bayi terlalu bersemangat
Seperti
berada di dalam situasi yang hiruk pikuk, bayi akan menangkap puting
ibunya dengan semangat tapi akan terlepas kembali sehingga membuatnya
menjerit. Biasanya bayi dengan gaya ini perlu tenang beberapa kali
selama menyusu. Karenanya gaya menyusu ini tidak efektif untuk bayi
maupun ibunya.
Untuk mengatasinya cobalah memulai memberikan ASI
ketika sudah ada tanda-tanda bayi siap untuk menyusu. Beberapa tandanya
seperti melenturkan tangan dan kaki, mencari-cari puting dengan
mulutnya, menggerak-gerakknya mulutnya atau memasukkan tangannya ke
mulut. Strategi lainnya adalah buatlah suasana menyusu yang tenang dan
nyaman untuk bayi misalnya sambil bergoyang atau adanya kontak kulit.
3. Gaya suka menunda (Procrastinator)
Bayi
dengan gaya ini biasanya enggan untuk menyusu dan terlihat waktu
menyusunya hanya sebentar. Bayi seperti ini mungkin akan terlihat tidak
rewel karena lebih banyak tidur dan jarang menangis, tapi orangtua harus
memberikan perhatian lebih dan memastikan bayi mendapat nutrisi yang
cukup.
Untuk mengatasinya cobalah menawarkan bayi untuk menyusu
lebih sering meskipun bayi tidak menunjukkan tanda-tanda kelaparan.
Karena bayi sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama menunda makannya.
Selain itu semua bayi yang baru lahir memang akan kehilangan berat
badannya di awal-awal kehidupan, tapi tidak akan merosot jauh hingga
lebih dari 10 persen berat badan lahir.
4. Gaya pencicip makanan (gourmet)
Gaya
ini juga dikenal dengan 'Mouthers', yaitu bayi yang sering
memain-mainkan puting susu ibunya sebelum benar-benar menyusui. Tapi
jika ibunya ingin menyusui dengan terburu-buru, maka ia akan berteriak
protes. Namun sebagian besar bayi dengan gaya ini akan menyusui secara
tenang.
Usahakan untuk mencari waktu menyusui yang panjang
sehingga tidak terburu-buru, karena memainkan puting payudara juga akan
merangsang hormon yang bertugas memproduksi susu. Jika bayi sudah mulai
mengisap susu, maka ia akan tenang menyusu. Usahakan orangtua untuk
menikmati kegiatan ini, misalnya sambil membaca majalah atau menonton
televisi.
5. Gaya rester
Gaya
ini juga dikenal dengan 'Nipper-Nappers'. Bayi yang memiliki gaya ini
biasanya akan menyusu selama beberapa menit, lalu beristirahat dan mulai
melanjutkan kembali. Terkadang ada bayi yang tertidur saat menyusu
kemudian terbangun untuk menyusu kembali. Gaya menyusu ini memang bisa
membingungkan sang ibu dan tidak bisa terburu-buru.
Untuk
mengatasinya ibu tidak perlu mengganti payudara setiap kali bayi
berhenti menyusu, karena payudara akan memberikan tanda jika memang
harus diganti atau sudah terasa penuh. Ibu juga bisa menggunakan tangan
untuk memompa susu ke mulut bayi setiap kali bayi mulai melambat hingga
terdengar suara bayi menelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar