Kamis, 04 November 2010

Nyawa Ibu Melayang Karena Alergi Air Ketuban

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
Julie Welsh (dok: Dailymail)
Derbyshire, Melahirkan anak merupakan berkah yang sangat berharga bagi perempuan. Namun seorang ibu harus membayarnya dengan nyawa karena saat melahirkan air ketuban membuatnya alergi membuatnya tak akan pernah melihat sang buah hati.

Julie Welsh asal Long Eaton, Derby Inggris meninggal 6 April 2010, beberapa jam setelah melahirkan Isaac anak pertamanya. Ia mengalami kondisi yang dinamakan amniotic fluid embolism, yang dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah dan berakibat sangat fatal.

Amniotic fluid embolism atau emboli cariran ketuban merupakan reaksi alergi yang dipicu oleh masuknya cairan ketuban atau komponen di dalamnya ke dalam pembuluh darah sang ibu. Komponen-komponen itu bisa berupa serpihan kulit janin yang mengelupas, rambut janin, lapisan lemak maupun cairan ketuban itu sendiri.

Pada 80 persen kasus, reaksi semacam ini menyebabkan serangan jantung dan berakibat fatal. Kalaupun dapat diselamatkan dari risiko kematian, risiko yang tak kalah buruk masih membayangi para pasien yakni kerusakan saraf jangka panjang.

Kondisi tersebut muncul setelah terjadi kontak fisik dengan sisa-sisa cairan ketuban yang menempel di tubuh Isaac. Hanya beberapa menit setelah memeluk Isaac, Welsh langsung masuk UGD karena mengalami serangan jantung.

Dokter berusaha menyelamatkan wanita berusia 28 tahun itu, namun sekitar 1,5 jam kemudian nyawanya sudah tidak tertolong. Suami Welsh, Pete Brown mengatakan istrinya bahkan tak sempat mencium Isaac sebelum ajal datang menjemputnya.

Reaksi alergi yang terjadi pada Wels sama sekali tidak diduga oleh dokter jantung asal Derbyshire, Dr Robert Hunter yang menanganinya. Menurutnya kondisi tersebut merupakan kasus yang sangat langka, hanya terjadi pada 18 dari 1 juta kelahiran bayi.

"Celakanya kasus semacam ini tidak bisa diprediksi. Hingga kini belum ada tes untuk mengetahui risiko semacam itu. Kalaupun ada, setahu saya belum ada pengobatan yang sesuai sehingga tidak bisa dicegah," ungkap Dr Hunter seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (4/11/2010).

Sekalipun memakan korban, keluarga Welsh tetap berusahan mensyukuri kelahiran Isaac. Ayah Welsh, Mr Les yang berusia 50 tahun mengungkapkannya dengan mencium Isaac 2 kali. Ciuman pertama untuk dirinya sendiri, yang kedua mewakili Welsh yang sudah meninggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar