Minggu, 21 November 2010

Langkah Penting Keberhasilan ASI Eksklusif bagi Ibu Bekerja

Sejak beberapa tahun yang lalu, teman-teman yang menyusui selalu menggunakan ruangan saya untuk memerah ASI. Alasannya simple, karena ruangan saya hanya dihuni oleh wanita, tertutup, dan nyaman untuk memerah. Mereka biasanya memerah di meja saya menghadap saya bekerja. Wuahhhh bisa dibayangkan berapa banyak ilmu memerah ASI yang saya lihat. Kata teman2 sih saya jadi orang yang paling tahu bentuk payudara rekan wanita yang memberi ASI hihihihihi.....
Bentuk pompa perah ASI yang saya lihatpun bermacam2, dari yang murah, sedang, sampai yang mahal. Dari yang agak sakit, sakit sekali, sampai yang nyaman seperti isapan bayi (itu dari komentar ibu2 itu sewaktu mereka memompa lohhh...) Bahkan type ibu2 yang memerah ASI pun beraneka ragam...ada yang semangat 45 meski ASInya terbatas, ada yang setengah2 kemauannya, ada yang jadi duta ASI juga lohhh...maksudnya dia yang menyemangati rekan2 ibu2 untuk memberikan ASI. 

Ada juga yang cukup 15 menit sudah dapat ASI 2 botol penuh, ada yang butuh hampir 2 jam untuk dapetin 2 botol ASI itupun ngga penuh (yang ini setetes ASI tersisa pun disayang2 lohh..saluttt ama semangatnya), ada yang 35 menit dapet ASI banyak. Tapi ada juga loh yang ASI nya melimpah tapi malas untuk memerah ASI bahkan malas untuk membawa cooler bag, kadang kalau sudah penuh, ASInya dibuang di toilet kantor. Sedih loh liatnya, sementara di kantor sebelah ada ibu2 yang demi ASI rela memerah ASI di toilet?!!

Bahkan di kantor seolah ada tongkat estafet yang beredar (baru selesai 1 orang menyapih ASI eh masuk rekan lain yang baru mulai ASI, teruuusss begitu ngga pernah putus deh). Kalo sudah spt itu...waduhhhh....ngga nafsu saya melihat bentuk pyd rekan2 tsb...hehehehe...ngga seperti rekan yang tidak seruangan (kami seruangan bertiga wanita), mereka itu tiap kali ada yang baru memerah ASI akan berebut untuk mau tahu berapa banyak ASI yg keluar, mau lihat bentuk pyd, dsb...Sementara saya???? seringkali mabok mencium aroma susu...hikssss....pernah sampai muntah pas lihat susu lohhh...

Warna ASI pun bermacam2, tergantung dari jenis makanan di ibu. Ada yang berminyak ngambang di atas ASI nya, ada yang bening, ada yang kental kekuningan, ada yang agak berwarna kehijauan. Tapi biarpun saya sempat mabok lihat begitu banyak rekan kerja yang memerah ASI di depan hidung, saya bertekad....someday saya akan memberikan ASI terbaik saya kepada anak saya....mudah2an semuanya nanti terwujud ya Nak saat kamu lahir....

mama bisa memerah ASI di ruangan sendiri...ruangan laktasi...itulah gelar untuk ruangan kerja saya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tetap ASI Eksklusif MESKI IBU BEKERJA

Ada 7 langkah penting untuk keberhasilan ASI eksklusif. Langkah-langkah itu adalah :
  1. Mempersiapkan payudara (dengan massage, misalnya)
  2. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.
  3. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya
  4. Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi atau mendukung program ASI eksklusif dan tidak sembarangan memberikan susu formula.
  5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif.
  6. Konsultasi ke klinik laktasi dan konsultan laktasi bila menemukan masalah dalam menyusui.
  7. Menciptakan sikap positif tentang ASI dan menyusui.
Santi
Sumber : http://www.tabloid-nakita.com/Khasanah/khasanah08383-01.htm

MEMERAH DI KANTOR
  • Di tempat kerja, perah ASI 2-3 kali atau tiap 3 jam sekali. Suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari “kebocoran” yang dapat menembus pakaian ibu.
  • Siapkan plastik higienis untuk wadah ASI atau botol susu yang steril jika ibu akan memerah dengan jari.
  • Siapkan termos dari rumah. Esnya bisa dibeli di kantin kantor.
  • Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
  • Beri tahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
  • Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah.
  • Bawalah walkman atau bacaan yang mengasyikkan untuk dinikmati kala sedang memerah ASI dengan pompa otomatis.
  • Cari posisi duduk yang nyaman. Waktu yang dibutuhkan untuk memerah antara + 20 menit-1 jam. ASI yang terkumpul bisa mencapai 500cc.

MEMERAH DI RUMAH
  • Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu harus memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini bisa dilakukan pagi hari sebelum berangkat.
  • Sekembalinya ibu dari kantor, bayi bisa menikmati ASI langsung dari payudara ibu.
  • Malam sebelum tidur (setelah bayi kenyang), perahlah ASI.

CARA MEMERAH ASI
  • Sebelumnya, kompres payudara dengan air hangat menggunakan waslap.
  • Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah.
  • Letakkan wadah steril di depan puting. Bisa berupa gelas atau stoples yang bermulut lebar.
  • Mulailah mengurut payudara untuk mengeluarkan ASI. Prosesnya hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan tepi areola sambil tangan menekan ke arah dada. Jemari tangan lainnya menyangga payudara.
  • Pencet-lepas, pencet-lepas, demikian seterusnya. Jika terasa sakit bisa jadi tekniknya kurang tepat. Kadangkala ASI tidak segera keluar, namun tidak usah khawatir, setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakannya sudah benar dan berhasil menekan gudang susunya.
  • Pencet tepi areola dengan cara yang sama dari samping, untuk memastikan ASI terperas dari semua segmen. Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.
  • Hindari gerakan menggosok pada kulit payudara. Gerakan jari jemari hendaknya memutar.
  • Perah sekitar 3-5 menit sampai aliran melambat, kemudian perah payudara lainnya. Lakukan pada kedua payudara. Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik/banyak, patokan ini dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.

MEMILIH POMPA ASI
Teknik memerah dengan tangan paling dianjurkan, sebab selain mudah, murah, juga tak merepotkan. Modalnya cuma satu, keterampilan ibu memerah ASI dengan tepat. Meski demikian, di pasaran tersedia beberapa jenis pompa ASI. Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing:
Pompa dengan karet penyedot
Alat jenis ini tidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba. Pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.
Pompa elektrik dan bentuk piston
Pompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya terbilang mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.

PENYIMPANAN ASI PERAH
Agar ASI dapat tahan lama, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Simpanlah ASI perahan dalam botol steril atau plastik higienis, lalu tutup rapat-rapat.
  • Cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada label, rekatkan ke wadah ASI.
  • ASI dapat bertahan dalam suhu ruangan selama 6-8 jam.
  • ASI yang disimpan dalam termos es dapat bertahan selama 24 jam.
  • ASI yang disimpan di lemari es dapat bertahan 2×24 jam. Sebaiknya pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan di lemari es.
  • Kedua cara di atas paling dianjurkan karena ASI tak akan mengalami perubahan komposisi.
  • Menyimpan ASI di freezer tak terlalu dianjurkan karena suhu beku menghilangkan beberapa zat dan enzimnya, kecuali jika ASI perah ibu sangat berlimpah. ASI beku tetap lebih baik daripada susu formula.
  • Bila disimpan dalam freezer, ASI bisa tahan sampai 3 bulan. Letakkan di bagian dalam freezer, bukan di dekat pintu karena bagian ini paling berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara..
  • Sehari sebelum diminumkan, turunkan ASI yang disimpan di freezer ke rak kulkas agar meleleh sedikit-sedikit

CARA DAN WAKTU PEMBERIAN
  • ASI perah bisa diberikan kepada bayi kapan pun ia menginginkannya. Sebelum diberikan hangatkan ASI lebih dulu. Caranya dengan meletakkan botol berisi ASI dalam mangkuk air panas. Jangan panaskan ASI langsung di atas api sebab dapat merusak komposisi dan kandungan gizinya.
  • Suapkan ASI suam-suam kuku dengan menggunakan sendok kecil atau pipet plastik. Bila menggunakan botol, kemungkinan bayi akan terbiasa mengisap dot sehingga kesulitan menyusu langsung dari payudara ibu. Cara mengisap dot dan puting susu ibu berbeda. Cara menyusu yang benar adalah seluruh aerola masuk ke mulut bayi. Jika tidak demikian, maka ASI keluarnya sedikit dan puting ibu jadi lecet.
  • Bila ASI perah Ibu tergolong sedikit, tak perlu khawatir. Awalnya mungkin bayi gelisah karena merasa kurang kenyang. Namun 3-4 hari kemudian, bayi akan beradaptasi dengan jumlah ASI perah yang terbatas itu sambil menunggu ibu kembali ke rumah.

Konsultan Ahli: dr. Nanis Sacharina Marzuki, Sp.A
Sumber : Tabloid nakita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar