Tangis bayi membuat syaraf Anda tegang? Jangan lagi, nikmati saja sebab
tangis bayi itu unik! Seperti beberapa fakta unik dari berbagai
penelitian tentang tangis bayi berikut ini.
Bayi manusia menghasilkan repertoir fantastis saat menangis.
Sejak hari pertama kelahirannya, bayi menghasilkan kontur melodi
individual yang semakin berkembang dari minggu ke minggu. Dibandingkan
primata lainnya, misalnya simpanse, variasi ritme melodi tangis bayi
manusia lebih beragam, sebab bayi-bayi manusia adalah ahlinya suara.
Perkembangan bahasa manusia dimulai bukan sejak kita mulai menggumamkan
suara, melainkan sejak tangisan pertama ketika lahir.
Bayi Perancis menangis dengan aksen.
Bahasa ibu sudah terbentuk sejak janin berada di dalam rahim. Peneliti
menemukan bahwa tangisan bayi memiliki alunan melodi tertentu. Tangis
bayi-bayi Perancis menunjukkan melodi meninggi, sedangkan bayi Jerman
menunjukkan alunan yang menurun pada akhir melodi, sama seperti sewaktu
orang Jerman dewasa berbicara. Ternyata para bayi bisa meniru aksen dan
pola intonasi bicara orangtuanya, akibat di dalam rahim sejak usia
kandungan 5 bulan mereka sudah bisa mendengar dan merekam suara
bundanya.
Bayi manusia tak secengeng bayi monyet.
Dibandingkan dengan hewan yang perilakunya menyerupai manusia, yaitu
monyet, terbukti bahwa bayi manusia lebih efisien dalam menangis. Bayi
manusia melatih kemampuan bicara sejak tangisan pertamanya. Sebaliknya,
anak monyet tidak demikian. Bayi monyet menangis untuk menangis dan
mereka sangat gampang menangis. Tangisan bayi manusia dikendalikan oleh
peralatan suara, melalui struktur tertentu dan diatur oleh tekanan
nafas. Bagi bayi manusia, tangisan merupakan alat berbahasa yang
kompleks.
Melodi tangis bayi mengindikasikan kompentensi berbahasa kelak.
Coba dengar lebih cermat lagi tangisan bayi Anda. Semakin seru, semakin
meliuk-liuk nadanya, atau semakin dramatis, tandanya ia semakin
pintar! Itu karena, peneliti di Jerman menemukan fakta jika rangkaian
nada pada tangis bayi dapat dijadikan indikator potensi bahasa di masa
mendatang. Bayi yang menangis tanpa ada perubahan frekwensi dapat diberi
latihan latihan musikalis dan bahasa sejak dini.
Pola tangis bayi mengikuti budaya dan kebiasaan setempat. Henrike Donner,
Profesor Etnologi di Universitas Göttingen, Jerman, menemukan bahwa
kebisaan bayi menangis akan dibentuk oleh kebiasaan dan budaya orang di
sekitarnya. Negara di mana bayi paling cepat ditanggapi saat menangis
adalah India. Itu karena, di kalangan keluarga muda kelas menengah
India, bayi tidak hanya dijaga oleh orang tuanya tetapi juga oleh kakek
nenek atau baby sitter, sehingga
ada banyak orang yang akan segera melayani bayi ketika ia menangis. Itu
sebabnya, durasi tangis bayi India paling pendek sedunia dan pola
tangis mereka singkat. Bayi laki-laki di India lebih sering ditanggapi
saat menangis dibanding bayi perempuan karena masyarakat India
memposisikan derajat bayi laki-laki lebih tinggi - meski itu pun
dipengaruhi kondisi sosial keluarga yang bersangkutan. Di Amerika
Serikat, Inggris dan Jerman, durasi tangis bayi lebih panjang dari
rata-rata karena di sana ada kebisaan untuk membiarkan bayi menangis
pada jam tidur malam, sampai ia tertidur sendiri di boks-nya.
Jangan
cegah bayi menangis! Jangan langsung “membungkamnya” dengan memberi
ASI, atau memberinya trik-trik agar terdiam. Lebih baik ajak bayi
berbicara atau menyanyi karena interaksi ini melatih perkembangan bahasa
di stadium awal yang penting.
sumber : ayahbunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar