Pernahkah Anda mendengar saran agar orangtua tidak buru-buru menenangkan
bayi mereka yang menangis agar nantinya tak manja? Menurut seorang
pakar, justru membiarkan bayi menangis bisa berbahaya untuk
pertumbuhannya. Kenapa?
Darcia Narvaez, seorang profesor
psikologi asal Notre Dame membeberkan pendapatnya mengenai hal tersebut.
Menurutnya metode 'membiarkan bayi menangis' justru berbahaya karena
bisa membunuh sel otak bayi.
Narvaez menjelaskan, saat bayi
stres, tubuh mereka melepaskan kortisol, hormon yang bisa membunuh sel
otak. Sementara, saat baru lahir, otak bayi baru berkembang 25% dan
bertumbuh sangat cepat di tahun pertama mereka. Sehingga jika si bayi
menangis, sebagai salah satu reaksi saat mereka stres, tindakan tersebut
bisa membunuh cukup banyak sel otaknya.
Dalam tulisannya di
Psychology Today, Narvaez membebeberkan sejumlah penelitian yang
mendukung pernyataannya tersebut. Penelitian yang dilakukan Universitas
Harvard, Yale, Baylor dan perguruan tinggi lainnya mengatakan, membunuh
sel otak bayi berisiko tinggi menyebabkan ADHD, kemampuan akademis
menurun dan cenderung membuat bayi tumbuh menjadi orang yang anti
sosial.
"Bayi berharap mereka tetap berada di rahim yang nyaman
setelah dilahirkan. Bayi ingin terus digendong, disusui, kebutuhannya
dipenuhi secepatnya," tulis Narvaez.
"Semua hal itu dilakukan
agar perkembangan otak dan tubuh bayi bagus. Saat bayi menunjukkan
ketidaknyamanan, itu tanda kebutuhannya tidak terpenuhi, padahal
kebutuhannya itu penting untuk pertumbuhannya," tambahnya.
Narvaez
juga mengatakan, membiarkan bayi menangis juga membuatnya tidak belajar
kemampuan mengontrol diri. Bayi sangat bergantung dengan pengasuhnya
entah itu Anda, suami, kakek-nenek atau babysitter, saat belajar
mengontrol dirinya. Pengasuhan yang responsif, segera memberikan bayi
apa yang dibutuhkannya sebelum dia stres, membuat tubuh dan otak bayi
tenang. Saat bayi merasa takut dan orangtuanya menenangkannya, bayi jadi
membangun ekspektasi untuk ditenangkan, hal tersebut nantinya membangun
kemampuannya untuk membuat dirinya nyaman.
Namun yang perlu
Anda ingat, bayi tidak akan bisa membuat dirinya nyaman jika dia
diisolasi. Kalau bayi dibiarkan terus menangis sendirian, mereka akan
berhenti bertumbuh, belajar merasakan dan percaya.
Kenapa
kepercayaan bisa terbunuh saat bayi dibiarkan menangis? Psikolog ternama
asal Jerman, Erik Erikson pernah mengungkapkan, tahun pertama kehidupan
bayi adalah masa penting untuk membangun rasa percaya pada dunia, dunia
orang yang mengasuhnya dan dunia dirinya sendiri. Saat bayi dipenuhi
kebutuhannya tanpa harus merasakan stres, dia belajar kalau dunia adalah
tempat yang dapat dipercaya. Sementara jika kebutuhan bayi diabaikan,
dia akan berkembang jadi orang yang sulit percaya pada suatu hubungan
dan dunia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar