Kamis, 05 Januari 2012

Ini Bahayanya Membiarkan Bayi Nangis Terlalu Lama

Pernahkah Anda mendengar saran agar orangtua tidak buru-buru menenangkan bayi mereka yang menangis agar nantinya tak manja? Menurut seorang pakar, justru membiarkan bayi menangis bisa berbahaya untuk pertumbuhannya. Kenapa?

Darcia Narvaez, seorang profesor psikologi asal Notre Dame membeberkan pendapatnya mengenai hal tersebut. Menurutnya metode 'membiarkan bayi menangis' justru berbahaya karena bisa membunuh sel otak bayi.

Narvaez menjelaskan, saat bayi stres, tubuh mereka melepaskan kortisol, hormon yang bisa membunuh sel otak. Sementara, saat baru lahir, otak bayi baru berkembang 25% dan bertumbuh sangat cepat di tahun pertama mereka. Sehingga jika si bayi menangis, sebagai salah satu reaksi saat mereka stres, tindakan tersebut bisa membunuh cukup banyak sel otaknya.

Dalam tulisannya di Psychology Today, Narvaez membebeberkan sejumlah penelitian yang mendukung pernyataannya tersebut. Penelitian yang dilakukan Universitas Harvard, Yale, Baylor dan perguruan tinggi lainnya mengatakan, membunuh sel otak bayi berisiko tinggi menyebabkan ADHD, kemampuan akademis menurun dan cenderung membuat bayi tumbuh menjadi orang yang anti sosial.

"Bayi berharap mereka tetap berada di rahim yang nyaman setelah dilahirkan. Bayi ingin terus digendong, disusui, kebutuhannya dipenuhi secepatnya," tulis Narvaez.

"Semua hal itu dilakukan agar perkembangan otak dan tubuh bayi bagus. Saat bayi menunjukkan ketidaknyamanan, itu tanda kebutuhannya tidak terpenuhi, padahal kebutuhannya itu penting untuk pertumbuhannya," tambahnya.

Narvaez juga mengatakan, membiarkan bayi menangis juga membuatnya tidak belajar kemampuan mengontrol diri. Bayi sangat bergantung dengan pengasuhnya entah itu Anda, suami, kakek-nenek atau babysitter, saat belajar mengontrol dirinya. Pengasuhan yang responsif, segera memberikan bayi apa yang dibutuhkannya sebelum dia stres, membuat tubuh dan otak bayi tenang. Saat bayi merasa takut dan orangtuanya menenangkannya, bayi jadi membangun ekspektasi untuk ditenangkan, hal tersebut nantinya membangun kemampuannya untuk membuat dirinya nyaman.

Namun yang perlu Anda ingat, bayi tidak akan bisa membuat dirinya nyaman jika dia diisolasi. Kalau bayi dibiarkan terus menangis sendirian, mereka akan berhenti bertumbuh, belajar merasakan dan percaya.

Kenapa kepercayaan bisa terbunuh saat bayi dibiarkan menangis? Psikolog ternama asal Jerman, Erik Erikson pernah mengungkapkan, tahun pertama kehidupan bayi adalah masa penting untuk membangun rasa percaya pada dunia, dunia orang yang mengasuhnya dan dunia dirinya sendiri. Saat bayi dipenuhi kebutuhannya tanpa harus merasakan stres, dia belajar kalau dunia adalah tempat yang dapat dipercaya. Sementara jika kebutuhan bayi diabaikan, dia akan berkembang jadi orang yang sulit percaya pada suatu hubungan dan dunia itu sendiri.

4 Masalah Kulit Pasca Melahirkan dan Solusinya

Kulit merupakan bagian tubuh pada manusia yang cukup elastis. Walaupun pada saat melahirkan kulit Anda melar akibat naiknya berat badan, namun dengan sendirinya kondisi kulit akan kembali seperti semula.

Masalah kulit pasca melahirkan, tidak terbatas hanya pada melarnya beberapa bagian pada tubuh Anda. Ada masalah kulit lain yang berkaitan dengan perubahan hormon pasca melahirkan. Berikut empat masalah kulit yang sering dialami oleh ibu-ibu setelah melahirkan beserta solusinya yang dikutip dari Todaysparent. Namun jangan lupa untuk tetap mendiskusikan masalah kulit yang sedang Anda hadapi dengan dokter kulit Anda.

1. Melasma

Penyebabnya adalah sinar UV, faktor genetik serta perpaduan meningkatnya esterogen dan progesteron yang membuat kulit Anda menjadi lebih gelap. Melasma juga dikenal sebagai 'topeng kehamilan' dimana kulit di area wajah seperti dahi, pipi dan sekitar mulut berwarna lebih gelap dari bagian lain.

Pada beberapa kasus, hiperpigmentasi seperti ini bisa memudar seiring berjalannya waktu namun tidak akan hilang sepenuhnya. Untuk mencegahnya, gunakanlah tabir surya yang mengandung SPF 30 dan hindari terkena sinar matahari secara langsung. Untuk meminimalkan melesma yang sudah ada, Holly Sherrad, seorang education manager di International Dermal Institute, Kanada, menyarankan untuk memakai krim wajah yang mengandung kojic acid. Namun Anda harus mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter Anda jika Anda sedang menyusui.

Atau gunakan krim wajah yang kaya akan vitamin C, E dan A serta rajin melakukan peeling untuk membantu proses pengelupasan kulit dan mengangkat sel kulit mati. Untuk ibu menyusui, hal ini aman dilakukan sehingga Anda tidak perlu khawatir.

2. Jerawat

Penyebab jerawat yang keluar pasca melahirkan biasanya dipengaruhi karena perubahan hormon. Meningkatnya progesteron dan esterogon yang fluktuatif menyebabkan produksi sebum juga ikut meingkat sehingga pori-pori kulit menjadi tersumbat.

Rata-rata, jerawat yang timbul pasca melahirkan menyerang area bawah wajah dan leher. Tingkatannya pada tiap orang berbeda, ada yang ringan, ada juga yang parah, tergantung dari tingkat hormon mereka. Tapi semuanya memiliki kesamaan yaitu bentuk jerawat yang berupa benjolan merah. Pada beberapa orang, benjolan tersebut terasa sangat menyakitkan.

Jerawat tersebut akan menghilang dengan cepat, namun pada beberapa orang, bis bertahan cukup lama. Menurut dr. Paul Cohen, seorang dermatologis asal Toronto, cara mengatasi masalah jerawat ini adalah dengan memakai produk yang mengandung benzoyl peroksida yang mampu menembus pori-pori yang tersumbat dan membersihkan kotoran-kotoran di dalamnya. Zat ini aman untuk ibu menyusui. Namun bagi Anda dengan tingkat jerawat cukup parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit dan jangan lupa katakan pada dokter tersebut bahwa Anda sedang menyusui.

3. Munculnya Pembuluh Vena

Peningkatan sirkulasi darah dan hormon yang membuat pembuluh vena tersebut terlihat di permukaan kulit yang berbentuk seperti sarang laba-laba. Biasanya pembuluh vena ini muncul di area cupang hidung, pipi, leher dan tubuh bagian atas. Perlu waktu 4-6 bulan setelah melahirkan untuk menghilangkan masalah ini, namun pada beberapa orang, ada yang membutuhkan waktu lebih dari itu.

Gunakan ekstrak raspberry merah atau produk yang mengandung bioflavinoid untuk memperkuat pembuluh vena Anda. Produk ini aman untuk ibu menyusui. Anda juga bisa menggunakan minyak zaitun maupun emolien seperti shea butter agar kulit Anda tetap halus.

4. Kulit Kering dan Mengelupas

Perubahan hormon seringkali membuat kulit kehilangan kelembaban sehingga membuat kulit kering dan mengelupas. Masalah ini biasanya terjadi di sekitar wajah. Hal ini terjadi karena kulit terhidrasi sehingga makin cepat Anda mengembalikan kelembaban kulit, semakin cepat kulit Anda kembali ke kondisi semula.

Saran dari Chen, untuk mengurangi kekeringan dan peradangan adalah dengan menggunakan pembersih ringan dan mengandung banyak pelembab. Bacalah label bahan untuk memastikan pembersih tersebut bebas pewangi, bebas zat aditif, dan selalu memiliki kandungan yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Untuk beberapa bagian tubuh yang juga mengalami kekeringan, Anda bisa mengoleskan lotion yang mengandung shea butter atau minyak jojoba.

Rabu, 04 Januari 2012

5 Fakta Tentang Bayi Kolik

Tangis panjangnya sangat bisa membuat ibu baru panik. Fakta-fakta ini bisa membantu Anda tetap tenang.
  1. KOLIK bukan indikasi bahwa ada yang salah dengan tubuh bayi. Pemahaman standar yang berlaku saat ini –yang masih bisa berubah– yaitu Kolik adalah kondisi yang terjadi bila bayi menangis, lekas marah dan rewel selama total 3 jam atau lebih sehari, lebih dari 3 hari seminggu selama 3 minggu lebih. “Perkembangan bayi adalah satu kesatuan. Ada bayi yang jarang menangis, ada bayi yang sering menangis. Hal ini tidak lantas berarti ada sesuatu yang salah dengan si bayi,” ujar Ronal Barr, MDCM., FRCPC,  dokter spesialis anak, ahli perilaku bayi di Universitas British Columbia, Kanada.
  2. KOLIK dimulai segera beberapa hari setelah bayi lahir. Kondisi ini umumnya ‘mengheboh’ pada bayi usia 2 minggu dan akan menghilang pada sekitar usia 4 bulan.
  3. KOLIK bukan karena kesalahan orangtua. “Ibu dan ayah yang bayinya menangis terus sering merasa bersalah, bahwa penyebab kondisi itu adalah akibat ketidakmampuan mereka merawat dan mengasuh bayinya. Tak ada hubungannya sama sekali!” kata Marc Weissbluth, MD, dokter spesialis anak penulis buku “Your Fussy Baby”. “Cara-cara yang biasa dilakukan untuk menenangkan bayi pun, seperti membedong, mengayun atau memberinya sesuatu untuk diisap, tidak banyak menolong.”
  4. KOLIK tidak disebabkan oleh perut kembung atau masuk angin. “Tak ada bukti ilmiah bahwa simethicone –unsur penyalur gas dalam perut yang diklaim oleh obat-obat tertentu–  akan menyembuhkan kolik,” tegas dr. Barr. Namun demikian, sebuah riset awal pada bayi-bayi yang mendapat ASI eksklusif ditemukan fakta bahwa Lactobacillus reuteri, bakteri sehat yang terdapat dalam suplemen yang dikonsumsi ibu, menurunkan tingkat tangis bayi hingga 95% --walaupun belum ditemukan korelasinya.  
  5. KOLIK tidak menyebabkan bayi kelak menjadi tukang ngambek. Tak ada efek abadi pada bayi yang banyak menangis –kecuali bila bayi tersebut sering diguncang atau mengalami kekerasan. Shaken baby syndrome adalah konsekuensi paling serius akibat kolik. Tangis yang berkepanjangan memang bisa membuat jengkel orangtua –yang paling sabar sekalipun. Maka tak apa untuk meletakkan bayi Anda menangis di boksnya dan tinggalkan ia sejenak bersama pasangan Anda atau pengasuhnya. Anda juga perlu istirahat dan menenangkan diri. 

Bayi Kerap Menangis Akibat Hernia Inguinalis

Kelainan hernia pada bayi kerap sulit dicegah. Jika terkena kelainan ini, bayi laki-laki kerap menjerit kesakitan tanpa sebab. Bagaimana menanganinya?

Secara umum, hernia artinya perpindahan isi suatu ruangan ke ruangan lain melewati dinding pemisah. Hernia yang terjadi di daerah selangkangan ini disebabkan lemahnya dinding pemisah antara rongga perut dan skrotum, sehingga isi perut bisa menembus ke skrotum.

Awalnya, hanya berupa benjolan di atas paha bagian dalam, kerap di paha sebelah kanan. Munculnya benjolan ini bisa saja merupakan bawaan sejak lahir, namun ada juga yang muncul 2–3 minggu atau beberapa bulan setelah bayi lahir. Penyebab hernia belum diketahui pasti. Benjolan ini keras, seringkali berwarna biru dan jika disentuh terasa sakit. Bayi bisa tiba-tiba menjerit kesakitan tanpa sebab, meski ada juga yang tidak terasa sakit.   

Berbahayakah? Ya, terutama bila usus sudah masuk ke skrotum dan seperti tercekik karena melewati lubang kecil pada dinding pemisah. Bila tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kematian.

Sebaiknya...
  • Perhatikan lebih seksama kondisi tubuh anak. Misalnya, saat memandikan atau menggantikan popok, periksa apakah ada benjolan atau tidak di daerah antara paha dan perut. Juga, apakah ada benjolan di selangkangannya setelah dia batuk keras.  
  • Periksakan bayi ke dokter bila Anda duga mengalami hernia. Apalagi, bila benjolannya besar, menetap, berwarna biru dan keras, yang menunjukkan usus sudah masuk ke skrotum.  
  • Pertimbangkan anjuran dokter untuk mengoperasi hernia yang dialami si kecil. Biasanya, operasi dilakukan bila hernia menetap sampai bayi berusia 3 bulan. Namun, ada juga operasi hernia yang dilakukan pada bayi pasca lahir sebelum dia pulang dari rumah sakit. Operasi ini bukan operasi berat.  
  • Pantau kondisi bayi pasca operasi hernia. Karena, hernia bisa kambuh  bila terjadi peningkatan tekanan di dalam perut, misalnya setelah batuk hebat atau sembelit.
 
Sebaiknya Anda jangan melakukan tindakan apapun pada kelamin bayi laki-laki Anda bila curiga ada kelainan. Lebih baik, segera konsultasikan ke dokter anak.

Mencari Penyebab Bayi Menangis

Sudah digendong, disusui, diganti popoknya, diajak keluar rumah, disenandungkan, masih saja bayi menangis keras. Lakukan upaya untuk  menghentikan tangis bayi dengan lembut, perlahan dan tenang. Cari tahu dulu penyebabnya, agar Anda tahu cara mengatasinya.

*Bayi Lapar
Ciri tangisan: Keras, terjadi beberapa kali dalam sehari dan dapat diprediksi kapan kira-kira akan terjadi, yakni sekitar waktu dia biasanya disusui atau makan.
Sebaiknya:
•  Coba tenangkan dulu, misalnya dengan memeluk dan menciumnya.
•  Setelah tangisnya reda, susui atau beri dia makan.

*Bayi Bosan
Ciri tangisan: Lirih tapi jika tidak ditanggapi bisa semakin keras.
Alihkan perasaan bosannya dengan:
  • Memberinya mainan yang menarik bentuk maupun warnanya, atau yang  bisa mengeluarkan suara musik.
  • Mengajaknya menari dan menyanyi dalam suasana santai dan menyenangkan.
  • Mengajaknya berjalan-jalan di lingkungan berbeda, misalnya di halaman atau naik mobil keliling kompleks perumahan.  
*Bayi Terganggu Suara Bising
Ciri tangisan: Bayi tampak lelah dan menangis cukup keras sambil menatap Anda seperti mengajak Anda pergi. Mungkin si kecil termasuk bayi yang sangat peka terhadap keramaian sehingga tidak suka pada bunyi-bunyian yang tidak pernah terpikir oleh orang dewasa, misalnya suara TV maupun radio.
Sebaiknya :
  • Membawanya ke tempat yang lebih tenang, misalnya kamar lain yang sepi.
  • Matikan TV atau radio. Nyalakan lampu yang lebih redup dan bila perlu kurangi jumlah mainan yang ada di kamar.
*Bayi Merasa Tidak Nyaman
Ciri tangisan: Gelisah sambil menggerakkan tubuh seperti ingin menunjukkan bagian tubuhnya yang terasa tidak nyaman. Beberapa kondisi yang menyebabkan bayi merasa kurang nyaman, misalnya popoknya kotor, ruam kulit, terganggu cuaca yang terlalu dingin atau terlalu panas, atau perutnya kembung.
Sebaiknya: Cari tahu penyebab dan mencoba mengatasinya. Mungkin tidak segera ketahuan sehingga Anda perlu menyisir beberapa dugaan penyebab sampai akhirnya ketemu.
  • Popok kotor segera ganti dengan yang bersih.
  • Bila ada ruam kulit, coba atasi sesuai anjuran dokter.
  • Bila kedinginan, beri selimut. Sebaliknya bila kepanasan dan bajunya basah karena keringat, lap tubuhnya dan kenakan baju yang kering.
  • Bila perutnya kembung, coba menyendawakannya. Usap-usap punggungnya agar dia lebih tenang.
*Bayi Sakit
Ciri tangisan: Suara tangis bervariasi dari lirih sampai keras, yang intinya menarik perhatian Anda. Upaya itu biasanya berhasil karena seringkali orangtua berpikir bahwa dia sakit.  Penyebabnya mungkin karena terinfeksi kuman penyakit, jatuh, terjepit, digigit serangga, atau trauma lain.
Sebaiknya:  
  • Periksa seluruh tubuh bayi, termasuk suhu tubuhnya.
  • Bila perlu segera ke dokter. Bagaimanapun Anda yang paling bisa merasakan bila sesuatu terjadi dan mengganggu kesehatan bayi. Bila ternyata si kecil sehat, Anda merasa lebih nyaman, dan tidak terlalu khawatir lagi dengan tangisan-tangisan berikutnya.
*Bayi Kolik
Ciri tangisan: Tiba-tiba menangis hebat, terus menerus, tidak dapat dihibur, dan tangisannya begitu memelas, terutama pada sore hari atau menjelang malam. Lamanya kadang-kadang sampai 3 jam atau lebih. Mengapa sering terjadi pada saat itu dan apa penyebabnya, belum diketahui pasti. Namun keluhan yang dikenal dengan nama kolik dan bisa dialami bayi usia 2 minggu tersebut akan hilang dengan sendirinya saat dia berumur 3-4 bulan.
Sebaiknya
  • Dekap bayi dan pijat perutnya dengan lembut. Tindakan ini kadang-kadang dapat membantu menenangkannya.  
  • Bila bayi tetap tidak mau berhenti menangis, coba letakkan dia dengan nyaman di tempat tidurnya dan coba kembali menghiburnya.

Jika Bobot Bayi Naik Turun

Pemantauan berat badan bayi sejak detik pertama lahir merupakan indikator kondisi kesehatannya. Bagaimana jika berat badan bayi turun naik?
Begitu bayi lahir, penolong persalinan akan melakukan sejumlah pemeriksaan, seperti panjang dan berat, serta gerak refleksnya, dan menimbang berat bayi. Timbang badan ini sangat penting karena begitu terpantau tidak normal, maka harus segera diupayakan menjadi normal demi tumbuh kembangnya kelak.

Tiga kategori. Berat badan yang tidak sesuai dengan umur, bisa menjadi petunjuk adanya gangguan pada fisik si kecil. Penting Anda tahu, ada 3 kategori berat badan anak saat lahir, yaitu:
  • Berat lahir kurang dari 2,5 kg, maka dia digolongkan sebagai BBLR atau berat badan lahir rendah. Bayi dengan BBLR akan dimasukkan ke dalam inkubator sampai berat badannya normal.
  • Berat lahir 2,5-3 kg, berarti berat badan bayi tergolong normal.
  • Berat lahir jauh di atas normal, artinya perlu diberi perhatian khusus karena dikhawatirkan mengalami hipoglikemia (menurunnya kadar gula di dalam darah) pada hari-hari pertama kehidupannya.
Turun dulu. Anda tak perlu khawatir bila berat badan bayi mengalami penurunan selama hari-hari pertama kelahirannya. Karena, memang sampai hari ke-4, dia akan kehilangan sekitar 5-7% dari berat lahir. Ini merupakan masa bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Untuk mengimbangi penurunan berat badan tersebut, sangat dianjurkan agar bayi diberi ASI 8-15 kali sehari, mulai hari ke-3 atau ke-4. Dengan demikian, diharapkan, pada 2-3 minggu ke depan, berat badan yang menurun tersebut dapat pulih kembali.
Kenaikan rata-rata
Pada bulan pertama, biasanya kenaikan berat badan rata-rata bayi mencapai 500-1400 gram. Selanjutnya, pada bulan ke-2, akan bertambah sekitar satu kilogram dari berat tubuhnya waktu lahir. Normalnya, pada bulan ke-2, berat badan bayi Anda akan mencapai 3,5 kg hingga 6,8 kg.
Di bulan ke-3, berat badan ideal bayi ditentukan oleh berat badannya saat lahir. Sebagai patokan, kisaran berat badan bayi usia 3 bulan adalah antara 4,3 hingga 6,8 kg. Untuk mengetahui apakah berat badan bayi Anda tergolong normal atau tidak, gunakanlah Kartu Menuju Sehat (KMS) atau berkonsultasilah pada dokter pada waktu melakukan pemantauan kesehatan rutin bayi.

Keunikan di balik tangis bayi

Tangis bayi membuat syaraf Anda tegang? Jangan lagi, nikmati saja sebab tangis bayi itu unik! Seperti beberapa fakta unik dari berbagai penelitian tentang tangis bayi berikut ini.

Bayi manusia menghasilkan repertoir fantastis saat menangis. Sejak hari pertama kelahirannya, bayi menghasilkan kontur melodi individual yang semakin berkembang dari minggu ke minggu. Dibandingkan primata lainnya, misalnya simpanse, variasi ritme melodi tangis bayi manusia lebih beragam, sebab bayi-bayi manusia adalah ahlinya suara. Perkembangan bahasa manusia dimulai bukan sejak kita mulai menggumamkan suara, melainkan sejak tangisan pertama ketika lahir.

Bayi Perancis menangis dengan aksen. Bahasa ibu sudah terbentuk sejak janin berada di dalam rahim. Peneliti menemukan bahwa tangisan bayi memiliki alunan melodi tertentu. Tangis bayi-bayi Perancis menunjukkan melodi meninggi,  sedangkan bayi Jerman menunjukkan alunan yang menurun pada akhir melodi, sama seperti sewaktu orang Jerman dewasa berbicara. Ternyata para bayi bisa meniru aksen dan pola intonasi bicara orangtuanya, akibat di dalam rahim sejak usia kandungan 5 bulan mereka sudah bisa mendengar dan merekam suara bundanya.

Bayi manusia tak secengeng bayi monyet. Dibandingkan dengan hewan yang perilakunya menyerupai manusia, yaitu monyet, terbukti bahwa bayi manusia lebih efisien dalam menangis. Bayi manusia melatih kemampuan bicara sejak tangisan pertamanya. Sebaliknya, anak monyet tidak demikian. Bayi monyet menangis untuk menangis dan mereka sangat gampang menangis. Tangisan bayi manusia dikendalikan oleh peralatan suara, melalui struktur tertentu  dan  diatur oleh tekanan nafas. Bagi bayi manusia, tangisan merupakan alat berbahasa yang kompleks.

Melodi tangis bayi mengindikasikan kompentensi berbahasa kelak. Coba dengar lebih cermat lagi tangisan bayi Anda. Semakin seru, semakin meliuk-liuk nadanya, atau semakin dramatis, tandanya ia semakin pintar!  Itu karena, peneliti di Jerman menemukan fakta jika rangkaian nada pada tangis bayi dapat dijadikan indikator potensi bahasa di masa mendatang. Bayi yang menangis tanpa ada perubahan frekwensi dapat diberi latihan latihan musikalis dan bahasa sejak dini.

Pola tangis bayi mengikuti budaya dan kebiasaan setempat. Henrike Donner, Profesor Etnologi di Universitas Göttingen, Jerman, menemukan  bahwa kebisaan bayi menangis akan dibentuk oleh kebiasaan dan budaya orang di sekitarnya. Negara di mana bayi paling cepat ditanggapi saat menangis adalah India. Itu karena, di kalangan keluarga muda kelas menengah India, bayi  tidak hanya dijaga oleh orang tuanya tetapi juga oleh kakek nenek atau baby sitter, sehingga ada banyak orang yang akan segera melayani bayi ketika ia menangis. Itu sebabnya, durasi tangis bayi India paling pendek sedunia dan pola tangis mereka singkat. Bayi laki-laki di India lebih sering ditanggapi saat menangis dibanding bayi perempuan karena masyarakat India memposisikan derajat bayi laki-laki lebih tinggi -  meski itu pun dipengaruhi kondisi sosial keluarga yang bersangkutan.  Di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, durasi tangis bayi lebih panjang dari rata-rata karena di sana ada  kebisaan untuk membiarkan bayi menangis pada jam tidur malam, sampai ia tertidur sendiri di boks-nya.

Jangan cegah bayi menangis! Jangan langsung “membungkamnya” dengan memberi ASI, atau  memberinya  trik-trik agar terdiam. Lebih baik ajak bayi berbicara atau menyanyi karena interaksi ini melatih perkembangan bahasa di stadium awal yang penting.

sumber : ayahbunda