Senin, 10 Oktober 2011

Hamil, Cek Rutin Tensi Anda!

Cek tekanan darah wajib bagi ibu hamil. Karena kondisi kehamilan membuat tekanan darah calon ibu berubah-ubah yang berisiko terjadi komplikasi.

Meski tekanan darah orang berbeda namun tetap ada kisaran normalnya. Untuk tekanan pada pembuluh arteri saat jantung berkontraksi (tekanan sistolik), normalnya 9-120 mmHg. Sedangkan tekanan saat jantung relaks (tekanan diastolik), normalnya 60-80 mmHg. Dengan kata lain, tekanan darah seseorang, termasuk saat hamil, dianggap normal bila berkisar pad aangka 90/60 hingga 120/80.

Berubah tiap semester. Kondisi kehamilan memang membuat tekanan darah calon ibu berubah-ubah.
1. Trimester pertama.
  • Tekanan darah cenderung naik.
  • Penyebabnya, terjadi proses penyempuranaan pembuluh darah janins erta plasenta, sehingga membelukan peningkatan darah.
  • Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
2. Trimester kedua.
  • Tekanan darah cendeung turun.
  • Penyebabnya, terjadi penyempuranan fungsi organ ubuh janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen dan nutrusu lebih lama.
  • Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
3. Trimester ketiga.
  • Tekanan darah cenderung naik.
  • Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan cairan dna menganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.
  • Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.
Wajib pantau dan jaga. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun janin, maka setiap ibu hamil disarankan:
  • Teratur periksa kehamilan. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda.
  • Jaga pola hidup sehat, agar tekanan darah normal.
  • Teratur olah tubuh.

Akibat Tekanan Darah
Tekanan darah rendah
Tekanan  darah tinggi
Ibu
  • Suplai  darah ke jaringan dan organ tubuh berkurang.
  • Kerja  organ terganggu,
  • Mudah lemas, pusing dan pingsan. 
  •  Organ tubuh kekurangan oksigen dan tidak bisa bekerja sempurna.
  •  Plasenta lepas.
  • Terjadi pre-eklampsia di usia kehamilan lewat dari 20 minggu (tandanya: tekanan darah naik, terdapat protein dalam urin dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu).
  •  Perdarahan di otak.
  • Kejang.
  • Kematian ibu.
Janin
  •  Nutrisi yang diterima kurang.
  • Janin tak bisa tumbuh sempurna.
  •  Terancam lahir dini, lahir dengan berat lebih rendah atau kematian janin.

Selasa, 04 Oktober 2011

10 Salah Asuh

Bukan cuma anak yang bisa  salah. Orang tua pun bisa salah. Coba cek, apakah Anda   pernah melakukan kesalahan terhadap anak saat mengasuhnya.
  1. Tidak peduli kebutuhan dasar anak. Mungkin Anda mengira apa yang sudah Anda berikan kepada anak  adalah yang terbaik. Sekolah  mahal, mainan banyak dan selalu baru, memberinya les musik, menari, melukis. Tapi, waktu Anda untuk bertemu anak dan memanfaatkan waktu bersamanya hanya dua kali dalam enam bulan. Betulkah itu kebutuhan anak? Berikan diri Anda sebagai kebutuhan dasar anak. Berikan waktu Anda, curahkan perhatian Anda, dengarkan kisah-kisahnya yang lugu, lucu dan ajaib.  
  2. Perlakukan anak seperti orang dewasa. Banyak tuntutan tak masuk akal terhadap anak. Makan  tak boleh berceceran, pakai baju harus match tanpa diajari, tidak boleh salah, harus cepat mengambil keputusan dan lain-lain. Anda menjadikan diri Anda sebagai standar. Tuntut anak sesuai dengan milestone atau tahap perkembangannya.  Pahami tahap perkembangannya, ikuti iramanya. Pahami jalan pikirannya. Logika anak-anak jauh dari sempurna. Otaknya masih tumbuh, demikian pun fisiknya.
  3. Dilayani habis-habisan. Mengambil buku di kamar, mengambil sepatu di rak sepatu atau mengambil minum di dapur harus Anda atau pengasuhnya yang mengambilkan. Ia diperlakukan sebagai  bayi yang belum mampu melakukan apapun. Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan sesuatu yang seharusnya sudah bisa ia lakukan. Bila perlu, sedikan tempat yang mudah ia gapai untuk mempermudah apapun yang ia butuhkan. Misalnya meja kecil untuk meletakkan gelasnya. Merasa diri mampu melakukan segala sesuatu sendiri, akan meningkatkan harga diri anak.
  4. Tidak pernah berkata ‘tidak'. Kata “YA” selalu keluar dari mulut Anda. Bukan hanya pada sebuah pernyataan anak seperti “Gambar aku bagus, bunda?”  Tapi juga untuk semua permintaannya. Ketika Anda pelit mengatakan 'TIDAK,' Anda tak peduli pada anak. Anda hanya peduli pada diri Anda, tak mau repot-repot konflik dengan anak. Anda tak mau berpikir, mengapa Anda mengatakan 'tidak.' Gunakan kata ‘YA’ dan ‘TIDAK’ secara adil. Pikirkan sebelum mengatakan 'YA' atau 'TIDAK'  karena anak harus tahu mengapa dia mendapatkan jawaban itu. Terutama untuk bereksplorasi, dua kata ini sangat penting.   
  5. Bicara dengan bahasa yang kacau. Tidak ada standar bahasa yang jelas. Anda sesekali berkata  ‘utu’ untuk ‘lucu’, ‘acih’ untuk ‘terima kasih’ atau ‘pepe’ untuk sebutan vagina. Terdengar lucu saat mengucapkan  kata-kata itu, tapi  jelas-jelas membingungkan anak. Bicara sesuai dengan kaidah bahasa. Ucapkan kata-kata dengan benar, tak perlu mengikuti anak bicara dengan ucapan cadel.  Dia memang belum fasih bicara karena perkembangan bicaranya juga belum sempurna. Si kecil butuh role model untuk mengenal dan meniru. Jangan ragu untuk mengenalkan banyak kata kepada anak, bisa melalui lagu, buku atau film.
  6. Tidak ada disiplin. Meletakkan tas sekolah di kolong meja, meletakkan sepatu di kursi tamu, ada sendok di  rak buku. Menyedihkan sekali kondisi rumah si kecil. Sama seperti di jalan raya yang punya aturan, di rumah pun harus ada aturan karena  aturan dibuah demi keamanan dan  kenyamanan bersama. Ajarkan disiplin pada anak sejak dini. Buat daftar apa saja yang harus dipatuhi oleh semua penghuni rumah, agar semua anggota keluarga bersikap konsisten menjalaninya. Khusus untuk anak, Anda bisa membantu mengingatkannya bahwa sepatu tempatnya bukan di sofa, tas sekolah bukan di kolong meja tempatnya.   
  7. Tidak dituntut untuk menghormati orang tua. Demi menjaga keakraban dengan anak atau dianggap sebagai teman yang menyenangkan, Anda berperilaku seperti teman sebayanya. Atau Anda malah membiarkan si kecil memanggil Anda  dengan sebutan nama atau dengan ucapkan “eh”. Tak ada batasan antara pemegang otoritas dan yang harus mematuhinya. Berlakukan konsep menghormati orang tua, apalagi Anda hidup dengan budaya  timur. Mengucapkan salam saat bertemu orang lain, membungkuk ketika berjalan di depan orang yang lebih tua, sudah menjadi tata karma yang harus diikuti oleh anak.
  8. Memberi hadiah  berlebihan. Karena tak punya waktu untuk anak, Anda menggantikan kehadiran Anda dengan hadiah. Saat Anda sedang berjuang untuk mendorong anak melakukan yang terbaik, Anda juga memberikan hadiah yang berlebihan atau tidak seharusnya ia dapatkan. Misalnya Anda memberikan hadiah sepeda  karena anak berhasil membereskan tempat tidurnya. Berikan penghargaan atau hadiah sesuai dengan usaha yang anak lakukan. Hadiah tak harus berupa benda.  Ucapan atau pujian seperti “Kamu hebat” atau “Kamu pintar” dapat Anda gunakan. Fungsi hadiah sebenarnya adalah menghargai apa yang sudah dilakukan oleh anak.   
  9. Dibiarkan jauh dari Anda. Anda sudah ajarkan pada anak tentang siapa nama orang tuanya, tempat tinggalnya, nomor telepon Anda, atau harus menghubungi satpam bila kehilangan Anda. Tapi, bukan berarti Anda memberikan kepercayaan penuh pada anak untuk berada jauh dari jangkauan Anda. Usahakan anak selalu berada dalam pengawasan mata Anda saat berada di tempat umum. Selain Anda tidak mengetahui bahaya apa yang akan mengancam dari lingkungan, hati-hati juga dengan kemampuan logika atau berpikir anak. Kasus anak terjepit eskalator atau jatuh dari lantai atas tidak sedikit, bukan?    
  10. Tidak mengijinkan anak menjadi anak. Memaksakan selera atau mimpi   Anda kepada anak, dilakukan para orang tua dari generasi ke generasi. Segala hal harus sesuai dengan kehendak Anda, jika tidak mau maka teror pun Anda lakukan. Misalnya menurut Anda pakaian t-shirt dengan rok jeans yang warnanya senada itu pakaian yang paling bagus untuk anak. Sedangkan menurut anak rok kotak-kotak berwarna merah dengan t-shirt kuning garis-garis sudah sangat keren. Dengarkan  pendapat  anak. Ia memang masih kecil, tapi tidak berarti suaranya tidak didengar oleh Anda atau orang dewasa . Saat Anda mau mendengarkan pendapatnya, ini juga menjadi cara untuk ajarkan anak belajar mendengarkan  orang lain.

Makan Benar Saat Hamil

Makan ketika Anda hamil menjadi sangat penting untuk diperhatikan dengan benar. Makan akan menjaga pasokan energi ibu agar tetap kuat dan bugar menjalani kehamilannya dan menjamin pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Simak tips makan benar saat hamil berikut ini.
  1. Makan lengkap 3 kali sehari, jangan ada yang terlewat.
  2. Setiap makan, pastikan mengonsumsi semua jenis nutrisi: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan lainnya lengkap dan seimbang.
  3. Sarapan, penting untuk mengatasi lesu saat bangun tidur akibat kadar gula turun karena tidak amakan semalakam. Bila terlewat sarapan, Anda akan kelaparan, demikian janin.
  4. Hamil harus ngemil. Waktunya, pagi pukul 10.00 dan pukul 16.00. Camilan penting untuk mengisi perut, menambah tenaga dan melengkapi nutrisi. Jenis: biskuit, serealia, buah, kacang, keju, yoghurt. Hindari permen, kerupuk, keripik kentang, roti, cokelat, atau makanan-minuman tinggi kalori yang tidak terlalu dibutukan tubuh, jika bekerja, bawa camilan ke kantor agar tidak kelaparan.
  5. Pilih makan segar daripada olahan atau awetan, sebab makanan olahan cenderung tinggi garam, tinggi gula, dan banyak mengandung zat aditif.
  6. Batasi garam, sebab memicu tekanan darah tinggi dan membuat kaki bengkak akibat tertahannya cairan tubuh.
  7. Makan sedikit tapi sering, efektif mengatasi gangguan kehamilan yang berhubungan dengan kerja sistem pencernaan, di antaranya mual, muntah dan panas dada (heartburn).
  8. Kurangi makanan minuman berkafein (kopi, the, kola dan cokelat), sebab berisiko menganggu perkembangan sistem saraf pusat janin. Batasi hanya 1 cangkir sehari.
  9. Cermat pada kebutuhan kalori ibu hami per hari.
  • Trimester 1: Masih seperti sebelum hamil, sekitar 2000 kilo kalori per hari. Ini karena, pertumbuhan janin masih lambat dan kebutuhan gizinya belum besar.
  • Trimeseter 2: Kebutuhan kalori naik jadi 2300 kilo kalori per hari, sebab tumbuh kembang janin makin pesat. Dapatkan tambahan kalori dari 2 cangkir nasi (atau penggantinya), atau dari snack.
  • Trimester 3: Kebutuhan kalori 2300 kilo kalori per hari.

Do and Don’t Makan Saat Hamil

Mual dan muntah saat hamil bukan halangan untuk terus tidak makan. Tetap harus makan, Bunda! Makanlah sedikit tapi sering.

Lakukan ini!
Jangan lakukan!
1.     Makan  setiap 1-2 jam, atau makan sedikit sedikit tapi sering.
2.     Makanan   kaya karbohidrat bisa mengurangi mual. Pilihannya roti whole wheat, karakers, kentang, ubi/singkong rebus, pisang.
3.     Vitamin B6 bersifat anti-mual, sebab membantu mencerna lemak dan asam lemak, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Ada gandum, ragi, hati, papaya, kentang, jamur, pisang, sayuran kering, dan sirup tebu.
4.     Makan  hidangan berkuah bening, seperti sup dan sayur bening (bayam, oyong, daun  katuk).
5.     Minum  susu ibu hamil khusu mengatasi rasa mual.
6.     Sering  minum air putih. Jika tidak bisa masuk, tetesi perasan lemon.
7.     Makan  buah-buahan segar, seperti pisang, papaya, mangga, jambu biji, melon, apel, dan pear.
8.     Konsumsi  makanan pedas atau asam, jika memang terasa menyegarkan dan mengusir mual. Tapi jangan kebanyakan, karena tidak baik bagi lambung. 

1.      Makan sekaligus banyak.
2.      Makan terlambat hingga perut “keroncongan.”
3.      Makan makanan berlemak, misalnya tumisan, gorengan, semur atau sayuran bergajih. Lemak sulit dicerna sehingga  memperberat kerja lambung.
4.      Makanan bersantan, misalnya opor, gulai rendang, sayur lodeh. Sulit dicerna sehingga memperberat kerja lambung.
5.      Makan makanan berbumbu kuat, misalnya  opor, gulai, rendang, woku, karena sulit dicerna.
6.      Makan kacang atau berbumbu kacang, misalnya sioamai, gado-gado, ketoprak. Kacang tanah pencetus mual karena kaya lemak.
7.      Minuman berkafein, misalnya kopi, teh.
8.      Minuman berkarbonasi, seperti coke.
9.      Kurang minum, terutama jika muntah-muntah  karena mengakibatkan dehidrasi.

Senin, 03 Oktober 2011

7 Kiat Ibu Ajarkan Rutinitas Bayi

Kendala bagi setiap ibu baru adalah menyesuaikan waktu dengan kebiasaan bayinya. Entah itu tidur, makan, bermain, dan sebagainya. Namun itu semua bisa diatur, kok. Bayi pun perlu diperkenalkan dengan rutinitas atau jadwal yang teratur sedini mungkin.

Berikut 7 kiat agar jadwal dan aktivitas ibu dan bayi bisa berjalan beriringan dan aktivitas pribadi ibu tidak terganggu.
  1. Ajarkan jadwal tidur. Bayi baru lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Namun pelan-pelan bayi sudah bisa diajarkan jadwal tidur agar kebutuhan gizinya lewat ASI juga terpenuhi. Jika perlu, setelah bayi tidur 3-4 jam bangunkan ia untuk disusui.
  2. Ajarkan beda siang dan malam. Tujuannya sebagai penunjang pengenalan jadwal tidur. Pada pagi hari, buka jendela agar cahaya matahari menerangi kamar, atau ajak bayi ke luar untuk melihat terangnya dunia dan suasana aktif di sekitarnya. Pada malam hari, matikan lampu, ciptakan suasana temaram yang tenang.
  3. Pelajari 'bahasa simbol' bayi. Secara alami bayi Anda akan memberi sinyal, apa yang ia butuhkan melalui 'bahasa simbol'. Misalnya lapar, mulutnya akan bergerak-gerak seperti mengisap. Suara tangisnya pun berbeda, antara lapar dan minta ganti popok.
  4. Prioritaskan jadwal bayi. Selama 2-3 minggu pertama penerapan jadwal, hindari penyimpangan agar bayi mengenal pola kegiatan yang Anda terapkan. Ini akan jadi pola dasar baginya dalam mengenali pengembangan jadwal selanjutnya setelah semakin besar.
  5. Bersiaplah dengan perubahan. Dalam 1 tahun pertama, akan banyak terjadi perubahan dan perkembangan kemampuan yang dicapai bayi. Semua ini membuat bayi lebih sering lapar sehingga mau tak mau akan mengubah jadwal makannya.
  6. Sesuaikan usia. Perkembangan yang terus terjadi pada bayi, menuntut Anda terus-menerus melakukan penyesuaian jadwal dan kegiatan. Misalnya, jam tidur siang bayi jadi lebih pendek karena ia kini senang bermain.
  7. Tak harus sempurna. Harap fleksibel, bunda. Sebab, jadwal yang Anda buat tidak akan berjalan dengan sempurna, seperti yang tertulis. Jadwal makan snack hari ini bisa saja terlewat karena bayi kekenyangan dan tidur siang lebih panjang. Sedangkan kemarin, karena bayi bangun lebih pagi, jadwal makan snack jadi lebih awal, dan ia melewatkan jadwal tidur siang.

Hormon Pelindung Janin

Riset Dr. Hugh Taylor bersama timnya dari Divisi Endokrinologi Reproduksi di Yale University School of Medicine, Inggris, berhasil menemukan hal baru seputar “rahasia” di balik proses persalinan.

Ternyata, ada sejenis hormon yang dihasilkan tubuh ibu hamil, yang fungsinya memberi perintah kepada otak janinnya untuk “diam” sejenak dan berhemat dalam menggunakan energi selama proses persalinan berlangsung. Menurut Dr. Taylor dalam laporan hasil risetnya di jurnal Science edisi 15 Desember 2006, penemuan barunya ini membuat para ibu yang akan melahirkan menjadi lebih tenang. Sebab, kini mereka tahu, tubuhnya ternyata melakukan suatu upaya alami untuk melindungi janinnya agar keluar dari rahim dengan selamat.

Hormon yang dimaksud adalah oksitosin. Hormon ini punya 1001 fungsi! Selain memicu bekerjanya sistem pelindung pada janin, juga aktif dalam memunculkan ikatan batin antara seorang bunda dan bayinya.

Temuan ini membuka peluang bagi dunia kedokteran kebidanan untuk memanfaat oksitosin pada persalinan-persalinan sulit, yakni dengan memberikannya pada janin. Tujuannya, agar sistem perlindungan serupa bekerja selama proses persalinan, sehingga janin terhindar dari keadaan kekurangan oksigen akibat persalinan yang lama.

Berteman Dengan Hormon Kehamilan

Hormon adalah sejenis senyawa yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu, antara lain kelenjar. Dari sekian banyak jenis hormone yang terdapat dalam tubuh Anda, sebagian ‘mendadak’ aktif dan melonjak kadarnya sesaat setelah terjadi proses konsepsi atau pembuahan. Anda perlu berkenalan dengan berbagai jenis hormon kehamilan.

Hormon
Penghasil
Kegunaan
Progesteron
  • Kelenjar adrenalin.
  • Otak.
  •  Plasenta selama masa kehamilan.
  • Membentu  lapisan dinding rahim untuk menyangga plasenta.
  • Mencegah kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini.
  •  Membantu menyiapkan payudara untuk menyusui.
  • Menyebabkan pembuluh darah melebar.
  • Menyebabkan ‘gangguan’ kecil pada sistem pencernaan, seperti perut kembung dan sembelit.
  •   Mempengaruhi suasana hati.
  •   Meningkatkan  suhu tubuh.
  • Menyebabkan timbulnya rasa mual.
Estrogen
  • Indung telur (tepatnya bagian korpus luteum.
  • Plasenta.

  •  Menyebabkan puting payudara membesar.
  •  Merangsang pertumbuhan kelenjar susu.
  •  Membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan.
  • Melunakkan jaringan-jaringan tubuh sehingga jaringan ikan dan sendi-sendi tubuh menjadi agak regang. Keadaan antara lain menyebabkan rasa sakit punggung.
HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
  • Lapisan jaringan luar janin.
  •  Plasenta yang terbetuk pad awal pertumbuhan janin (trofoblas).

Mempertahankan jaringan berwarna kuning di dalam indung telur, yang terbentuk ketika indung telur (ovarium) baru saja melepaskan sel telur, yang membuat estrogen, progesterone, dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
HPL (Human Placental Lactogen)
Plasenta
Membantu merangsang pertumbuhan janin.
Prolaktin
Kelenjar pituitari
Membantu meningkatkan jumlah sel penghasil ASI di dalam payudara.
Oksitosin
Otak
  • Merangsang kontraksi rahim di akhir kehamilan dan selama proses persalinan berlangsung.
  • Merangsang kontraksi rahim saat ibu menyusui sehingga mempercepat penyusutan dan pemulihan rahim.
  • Merangsang kelenjar air susu untuk berproduksi.
Relaksin
Indung telur (ovarium)
  • Merangsang relaksasi otot panggul.
  • Melemaskan otot-otot mulut rahim untuk mempersiapkan proses persalinan.
Kalsitonin
Kelenjar tiroid
  •  Membantu proses pembentukan dan perkembangan tulang janin.
  •  Menghentikan transfer kalsium dari tulang ke aliran darah.
kortisol
Kelenjar adrenalin
Membantu tubuh janin agar mampu memanfaatkan aneka jenis zat nutrisi yang terkandung di dalam aliran darah.
Erotropoeitin
Ginjal
Membantu menjaga kelancaran produksi sumsum tulang janin serta sel-sel darah merah.
Tiroksin
Kelenjar tiroid
  •  Membantu pembentukan dan perkembangan sistem saraf pusat janin.
  • Meningkatkan konsumsi oksigen oleh janin.
  • Membantu janin agar mampu memetabolisme protein dan karbohidrat.